Ketua Majelis Pertimbangan PPP M Romahurmuziy atau Rommy menyebut bahwa Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar termasuk tokoh bangsa yang tengah didekati untuk dijadikan calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo. Ia menyebut bahwa Nasaruddin Umar mempunyai kriteria yang pas untuk dijadikan pendamping Ganjar dalam Pilpres 2024.
"Kiai Nasaruddin Umar termasuk tokoh bangsa yang sedang kita elus-elus untuk menjadi cawapres mas Ganjar," kata Rommy dalam keterangannya kepada Suara.com, Selasa (16/5/2023).
Rommy menjelaskan terdapat beberapa pertimbangan yang menjadikan Nasaruddin cocok untuk dijadikan bakal cawapres Ganjar. Salah satunya, Nasaruddin Umar adalah tokoh luar Jawa sehingga ia menyebut kemungkinan besar sosoknya bisa diterima oleh seluruh kalangan.
Meskipun nama Nasaruddin Umar sudah dikenal banyak orang, ia menyebut bahwa sosok Sandiaga Uno juga tidak terpisah untuk diusulkan sebagai cawapres Ganjar.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyebut bahwa ada 10 kandidat bakal cawapres untuk Ganjar Pranowo. Isu yang saat ini berkembang, nama Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar masuk ke dalam pembahasan bursa cawapres Ganjar.
Ketua Fraksi PDIP DPR Utut Adianto menyebut bahwa penentuan bacawapres Ganjar dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Terkait dengan sosok Nasaruddin Umar, ia menyebut pertimbangan dari Megawati dalam menentukan cawapres, yakni berdasarkan kepentingan bangsa, bukan tentang hal lain.
Lantas, seperti apakah sepak terjang Nasaruddin Umar yang tiba-tiba dibidik PPP jadi Cawapres Ganjar tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Sepak Terjang Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar yang memiliki nama lengkap Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA lahir di Ujung-Bone, Sulawesi Selatan pada 23 Juni 1959. Tak hanya menjadi Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Nasaruddin juga merupakan Guru Besar Ilmu Tafsir di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, dan juga merupakan rektor Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran.
Nasaruddin pernah menduduki jabatan sebagai Wakil Menteri Agama (2011-2014) dan pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam di Kementerian Agama Republik Indonesia.