Modus Anita dan Andri Rekrut Belasan WNI Korban TPPO di Myanmar, Diiming-imingi Gaji Rp 15 Juta

Selasa, 16 Mei 2023 | 17:13 WIB
Modus Anita dan Andri Rekrut Belasan WNI Korban TPPO di Myanmar, Diiming-imingi Gaji Rp 15 Juta
Bareskrim Polri saat merilis kasus puluhan WNI korban perdagangan orang di Myanmar. (Suara.com/M Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandhani menyebut, tersangka Andri Satria Nugraha dan Anita Setia Dewi mengimingi-imingi warga negara Indonesia (WNI) korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Myanmar bekerja sebagai marketing operator online bergaji hingga Rp 15 juta.

Tidak hanya itu, para korban juga dijanjikan komisi bila mampu melampaui terget perusahaan.

"Para korban dijanjikan sebagai marketing operator online dengan gaji antara Rp 12 juta sampai Rp 15 juta dan ada komisi apabila mencapai target," kata Djuhandhani di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (Jaksel) pada Selasa (15/5/2023).

Namun dalam kenyataannya, korban justru dieksploitasi sebagai pekerja di perusahaan online scam milik warga negara China di Myanmar. Mereka dipaksa menandatangani kontrak kerja yang ditulis dalam bahasa China.

Baca Juga: Disiksa hingga Disekap di Myanmar, 25 WNI Korban TPPO Bakal Dipulangkan ke Indonesia Selasa Depan

"Korban dipekerjakan di perusahaan online scam milik warga negara China kemudian di tempatkan di salah satu tempat tertutup dan dijaga oleh orang-orang bersenjata," ungkap Djuhandhani.

Tak hanya itu, lanjut Djuhandhani, korban juga dipaksa bekerja selama 16 jam. Bukan digaji sebesar yang dijanjikan, para korban justru disiksa jika tidak memenuhi target.

"Manakala para korban tidak mencapai target yang ditargetkan oleh perusahaan ini mereka akan diberikan sanksi berupa potongan gaji, termasuk tindakan fisik dan kekerasan fisik. Tindakan itu berupa dijemur squat jump, lari. Bahkan ada beberapa korban yang menerima kekerasan berupa pemukulan di kurung," bebernya.

Dipulangkan ke Indonesia

Sebagaimana diketahui jumlah WNI korban TPPO di Myanmar bertambah menjadi 25 orang dari data sebelumnya yang disebut hanya 20 orang. Djuhandhani menjelaskan, lima korban tambahan tersebut lebih awal berhasil melarikan diri dari lokasi penyekapan.

Baca Juga: WNI Korban TPPO di Myanmar Capai 25 Orang, Baru 5 yang Berhasil Kabur dari Lokasi Penyekapan

Dari 25 korban, 16 di antaranya direkrut oleh tersangka Andri dan Anita. Sedangkan sembilan lainnya direkrut oleh seseorang berinisial ER yang kekinian berstatus buron.

Djuhandhani menyampaikan ke 25 korban rencananya akan dipulangkan ke Indonesia pada 25 Mei 2023 mendatang. Kekinian mereka masih berada di KBRI di Thailand.

"Korban 25 orang ini sedang dilaksanakan assesment untuk pengembaliannya. Kalau tidak salah tadi dari Kementerian Luar Negeri menyampaikan 23 Mei mereka akan dikembalikan ke Indonesia," ujar Djuhandhani.

Setelah tiba di Indonesia, penyidik akan langsung melakukan pemeriksaan. Hal ini dilakukan untuk mendalami lebih lanjut terkait perkara tersebut.

"Harapan kami setelah 23 Mei ini (korban) kembali, kami juga dari penyidik memerlukan untuk dapat dikomunikasikan kepada kami untuk proses penyidikan dan pendalaman," jelas Djuhandhani.

Anita dan Andri dua tersangka dalam kasus TPPO WNI di Myanmar ditangkap di Apartemen Sayana, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Selasa (9/5/2023) malam.

Keduanya ditetapkan tersangka berdasar hasil gelar perkara yang dilaksanakan penyidik pada Selasa (9/5/2023) siang. Keputusan ditingkatkannya perkara tersebut ke tahap penyidikan setelah penyidik menemukan adanya unsur pidana.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI