Kisah Firman Menjaga Kameranya Hingga Berlumuran Darah Saat Memotret Kekerasan Aparat di Aksi Mahasiswa 98

Selasa, 16 Mei 2023 | 14:41 WIB
Kisah Firman Menjaga Kameranya Hingga Berlumuran Darah Saat Memotret Kekerasan Aparat di Aksi Mahasiswa 98
Aktivis 98 Firman Hidayatullah memberikan kesaksian saat mengabadikan momen aksi demonstrasi '98 dalam diskusi yang digelar di Graha Pena 98, Jakarta Pusat, Selasa (16/5/2023). [Suara.com/Dea]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu Aktivis '98 Firman Hidayatullah menceritakan kesaksiannya saat mendokumentasikan aksi mahasiswa hingga kerusuhan yang terjadi pada masa-masa penggulingan Rezim Orde Baru melalui foto-foto yang diambilnya pada masa itu.

Firman mengungkapkan, foto-foto yang direkamnya dalam media visual tersebut diambil menggunakan kamera dan lensa manual yang dimiliknya.

"Ini senjata saya. Ini sempat berlumuran darah juga waktu saya dipukuli di depan Atmajaya," kata Firman sambil menunjukkan kamera Nikon FM2 tahun 1977 dalam diskusi yang digelar di Graha Pena 98, Jakarta Pusat, Selasa (16/5/2023).

Saat memotret demonstrasi mahasiswa di Simpang Semanggi, Firman bercerita, jika sempat naik ke jembatan penyeberangan lalu mengambil posisi tiarap.

Baca Juga: 25 Tahun Reformasi, Amnesty International Desak Jokowi Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc Tragedi 1998

Waktu itu, Firman mengingat dirinya tiarap bersama seorang anak kecil dari waktu Maghrib hingga sekitar pukul 23.30 WIB.

"Saya melihat ada mahasiswa yang enggak tahu nyasar di mana dipukulin, saya fotoin dari atas jembatan dan ada tentara naik. Saya dipukulin di situ," tutur Firman.

Hal itu membuat dia harus dilarikan ke Rumah Sakit Jakarta dengan menggunakan ambulans. Namun, hal buruk juga terjadi pada ambulans yang membawanya.

Menurut Firman, saat itu ambulans yang membawa dia ke Rumah Sakit Jakarta juga ditembaki oleh aparat. Dengan begitu, dia harus menjalani perawatan di ICU bersama sopir ambulans.

"Saya 10 hari di Rumah Sakit Jakarta. Ternyata, saat saya di dalam, ada pager antara aparat yang menginformasikan bahwa Firman berada di RS Jakarta," ujar dia.

Baca Juga: 25 Tahun Reformasi, Ganjar Pranowo: Reformasi Ini harus Dituntaskan karena Belum Tuntas Tas-tas

Lebih lanjut, selama dirawat di rumah sakit, Firman mengaku banyak pemberitaan mengenai dirinya. Menurutnya, saat itu wartawan mulai mengetahui informasi perihal keberadaannya di RS Jakarta.

"Ada yang memberitakan saya di dalam, ada yang menyangkal. Yang jelas, ada teman-teman yang ditembaki, dipukuli, dan larinya ke RS Jakarta," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Persatuan Nasional Aktivis 98 (Pena 98) menggelar pameran foto dan memorabilia mengenang 25 tahun reformasi. Pameran yang digelar di Graha Pena 98, Jalan Hos Tjokroaminoto No 115, Menteng, Jakarta Pusat itu memajang sekitar 300 foto karya Firman yang dipajang apik dengan menggunakan figura.

Figur-figura tersebut dipajang mulai dari area parkir Graha Pena 98 hingga ke dalam gedung. Sebagai informasi, pameran foto mengenang 25 tahun reformasi digelar pada 11-17 Mei 2023 untuk umum.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI