Di Samping JK, AHY Minta Pemerintahan Jokowi Jangan Diskriminatif Soal Pilpres 2024

Selasa, 16 Mei 2023 | 04:55 WIB
Di Samping JK, AHY Minta Pemerintahan Jokowi Jangan Diskriminatif Soal Pilpres 2024
Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla berbincang dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono saat menggelar pertemuan di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mewanti-wanti agar tidak ada hak individu yang dihalang-halangi untuk bertarung dalam Pemilu 2024.

Ia meminta pemerintah bisa memberikan ruang seluas-luasnya dan tak diskriminatif mendukung pihak tertentu tapi menjegal pihak yang lainnya.

Hal itu disampaikan AHY usai bertemu dengan Jusuf Kalla di kediamannya di Kawasan Brawijaya, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023) malam.

Awalnya AHY menyampaikan membahas berbagai hal dengan JK terutama terkait urusan ekonomi bahkan juga soal demokrasi.

Baca Juga: Jokowi Bakal Bisiki Nama Capres ke Partai Politik, JK: Zaman Mega dan SBY Tak Pernah Pengaruhi Parpol

"Tadi yang di antaranya kita sepakat bahwa sebaiknya dan sepatutnya menghadapi Pemilu 2024 ke depan ini dibuka ruang bagi setiap individu setiap warga negara yang sama dan adil," kata AHY.

"Karena setiap warga punya hak baik untuk memilih maupun hak untuk dipilih," sambungnya.

Untuk itu, AHY memohon kepada pemerintah dan para pemangku kepentingan lainnya agar tak berlaku diskriminatif. Misalnya dengan mendukung pihak tertentu, tapi di sisi lain menghalang-halangi pihak tertentu untuk maju di Pemilu.

"Tentu saya pribadi, Demokrat memohon kepada para pemimpin, para pemangku amanah negara hari ini terutama jajaran eksekutif juga benar-benar bisa membuka ruang itu. Jangan sampai seolah-olah ada yang diberikan dukungan diberikan support langsung maupun tidak langsung, tapi ada yang dihalang-halangi atau tidak diharapkan tidak bisa maju untuk tidak bisa membangun koalisi," tuturnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, adanya perlakuan diskriminatif tersebut mengusik keadilan dan tidak sehat bagi demokrasi.

Baca Juga: AHY Tiba-tiba Sambangi Kediaman JK Malam Hari, Ini Isu yang Dibahas

"Bukankah demokrasi untuk itu? Bukan kah pemilu diadakan untuk itu? Untuk benar-benar menghasilkan para pemimpin yang merukapan keinginan rakyat bukan keinginan sekelompok orang, sekelompok elit. Apakah mereka yang merupakan kekuatan politik tertentu tahu kekuatan logistik tertentu," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI