Ribuan Orang Berkumpul Di London, Peringati 'Hari Kehancuran' Palestina

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 14 Mei 2023 | 11:56 WIB
Ribuan Orang Berkumpul Di London, Peringati 'Hari Kehancuran' Palestina
Warga Palestina berunjuk rasa untuk memperingati Hari Nakba ke-74 di Gaza City, Palestina (15/5/2022). ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/aa.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ribuan orang berkumpul di London pada Sabtu untuk memperingati 75 tahun Nakba atau Hari Kehancuran, diperingati warga Palestina setiap 15 Mei untuk mengenang pengusiran ratusan ribu warga Palestina dari rumah dan tanah mereka pada 1948 setelah berdirinya Israel.

Aksi demo yang dinamai "Nakba 75 - Akhiri Apartheid, Akhiri Pendudukan," itu diselenggarakan untuk menunjukkan solidaritas dan menuntut aksi untuk mengakhiri dukungan Inggris atas sistem Israel yang menindas.

Ribuan orang berkumpul di depan kantor pusat BBC dan berjalan menuju Downing Street, dimana Kantor Perdana Menteri, nomor 10, berlokasi.

Kegiatan itu diorganisir Forum Inggris-Palestina, Sahabat Al-Aqsa, Kampanye Solidaritas Palestina, dan Asosiasi Muslim Inggris.

Baca Juga: Israel Sebut Kelompok Jihad Islam LuncurkanRoket ke Gaza: Tewaskan Warga Sipil

"Kami memperingati Nakba bukan hanya sebagai peristiwa bersejarah tetapi atas proses penindasan yang berkelanjutan yang diberlakukan selama 75 tahun terakhir melalui penjajahan tanah yang sedang berlangsung, pemaksaan apartheid dan pendudukan militer," demikian pernyataan dari Kampanye Solidaritas Palestina.

"Masyarakat Palestina membutuhkan solidaritas kami saat ini lebih dari sebelumnya," tambah kelompok itu.

Aksi Palestina juga menargetkan kantor perusahaan logistik Kuehne dan Nagel, berlokasi di Leicester, karena hubungannya dengan manufaktur senjata Israel Elbit System.

Para aktivis menyemprotkan cat pada gedung dan menghancurkan peralatan kantor termasuk telepon dan komputer.

"Kuehne dan Nagel seharusnya mengetahui bahwa dengan bekerja dengan Elbit, perusahaan senjata dan militer terbesar Israel, mereka mendukung pembunuhan dan pembersihan etnis Palestina, kata Aksi Palestina dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Ahli Ragukan Ukraina Tembak Rudal Hipersonik Kinzhal Rusia Pakai Sistem Patriot

Pernyataan itu juga menyatakan bahwa melakukan pengiriman dan mengawasi logistik adalah kontribusi langsung terhadap rantai pasokan senjata Israel.

"Semua perusahaan seharusnya menghentikan mengambil keuntungan dari pertumpahan darah warga Palestina, atau Aksi Palestina yang akan menghentikannya," tambah pernyataan itu. (Sumber: Antara/Anadolu)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI