Suara.com - Sejumlah warganet geram atas ulah yang dilakukan oleh pria pedagang baju bekas alias thrifting di Pasar Cimol Gedebage, Kota Bandung, karena berani mengancam pembelinya dengan senjata tajam. Akan tetapi, perasaan geram warganet kini malah berubah menjadi kepuasan.
Sebabnya, pedagang yang dimaksud sudah ditangkap oleh pihak Polsek Panyileukan. Foto ia mengenakan kaos tahanan pun beredar luas di media sosial.
"Pelaku penipuan dan pengancaman dengan pisau di Pasar Gedebage sudah serba orange, guys!," cuit pemilik akun Twitter @zoelfick dikutip Sabtu (13/5/2023).
Respon beragam ditunjukkan oleh warganet yang melihat unggahan itu. Mayoritas warganet merasa puas karena akhirnya pedagang itu ditangkap oleh pihak kepolisian.
Baca Juga: Pedagang Thrifting Acungkan Senjata Tajam ke Pembeli Wanita di Pasar Cimol Gedebage Ditangkap
"Kapok siah!," cuit @Arti_Se****R***.
Kemudian, ada juga warganet yang mempertanyakan sikap pedagang tersebut yang tidak memperlihatkan kegarangan seperti ketika ditagih oleh pembelinya.
"Mana sok jagoannya?," tanya @b****anch***b.
"Mantab! gimana bang jago, nyaman pake baju orange kayaknya?," tulis @*vw*ay.
Viral di Medsos
Baca Juga: Viral Video Pedagang di Gedebage Todongkan Pisau, Begini Nasibnya di Tangan Polisi
Aksi pedagang thrifting itu direkam oleh korban. Dalam video terlihat pedagang tengah marah-marah menggunakan bahasa daerah sembari mengacungkan pisau ke arah korban.
"Jangan main-main kau sama aku," ucap pedagang tersebut dikutip melalui akun Twitter @tapierikviral pada Jumat (12/5/2023).
Setelah itu, datang teman si pedagang dengan maksud tidak ada tindakan yang tidak diinginkan terjadi. Teman si pedagang tersebut dengan tenang menjelaskan kalau barangnya tengah sulit.
"Barang lagi susah, teh," ujar teman pedagang.
Namun, ketika temannya sedang menjelaskan, si pedagang yang dimaksud terus menyampaikan kata-kata ancaman.
"Bawa keluargamu, bapakmu juga sini lah," tambah pedagang tersebut.
Dari narasi yang disampaikan, pembeli sebelumnya sudah ke Pasar Cimol Gedebage pada 10 April dengan maksud untuk mencari info penjualan baju thrifting dalam partai besar atau istilah dalam bentuk bal.
Pembeli kemudian bertemu dengan pedagang yang dimaksud.
Dua hari setelahnya, pembeli perempuan itu masih bertanya-tanya kepada pedagang terkait pembelian baju thrifting untuk dijual kembali.
Lalu pada 14 April, pedagang yang dimaksud meminta uang terlebih dahulu untuk menyimpan barang pesanannya agar tidak diambil orang.
Keesokan harinya, pedagang tersebut tiba-tiba mengabarkan kalau barang yang sudah dibooking sudah terjual ke orang lain.
Karena barangnya sudah tidak ada, maka si pembeli pun meminta uangnya untuk ditransfer kembali pada 15 April. Namun, permintaannya itu ditolak karena si pedagang mengaku barang baru akan datang pada subuh nanti.
Sesuai dengan janji si pedagang, pembeli kembali menanyakan terkait barangnya.
"Tanggal 16 April jam 05.25 subuh kita nanyain soal barang lagi tapi gak dibales-bales. Jam 11.00 siang pelaku ini baru bales, katanya barang udah ada tapi harus diamanin dulu (gak ngerti maksudnya?)," terangnya.
Selanjutnya, ayah dari si pembeli berusaha menghubungi pedagang untuk menanyakan perihal barang yang dimaksud. Akan tetapi, si pedagang membalasnya dengan emosi bahkan disebut mengancam akan membunuh.
"Kita punya semua bukti chat transfer sampai ngancam di chat juga banyak," tuturnya.