Poin-poin Penting KTT ASEAN 2023: Perlindungan Pekerja Migran hingga Konflik Myanmar

Jum'at, 12 Mei 2023 | 13:02 WIB
Poin-poin Penting KTT ASEAN 2023: Perlindungan Pekerja Migran hingga Konflik Myanmar
KTT ASEAN 2023 (Dok. Biro Setpres)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penutupan perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023 di Labuan Bajo, NTT telah dilaksanakan pada Kamis, (11/5/2023) malam kemarin.

Penutupan KTT ASEAN 2023 yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo menghasilkan beberapa poin penting sebagai "PR" para petinggi ASEAN untuk segera diimplementasikan pasca KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo. Dalam kesempatan ini, Jokowi menekankan beberapa poin penting sebagai acuan untuk mencapai visi misi ASEAN bersama.

Lalu, apa saja poin poin tersebut? Simak inilah selengkapnya.

1. Perlindungan terhadap tenaga migran

Baca Juga: KTT ASEAN ke-42 Berakhir, Ketua DPR: Saya Bangga Kenalkan Labuan Bajo

Migrasi sumber daya manusia (SDM) yang terjadi antarnegara ASEAN ini menjadi fokus utama para petinggi untuk selalu diprioritaskan dalam perlindungan para migran.

Kerja sama antarnegara di bidang keamanan dan pertahanan juga diungkap Jokowi harus selalu ditingkatkan demi meningkatkan kemajuan pada tiap negara. Kasus kekerasan dan perdagangan manusia yang lekat dengan migrasi ini kembali diungkap Jokowi untuk mengajak para petinggi negara bersama melawan kasus kemanusiaan.

"Saya mengajak semua negara ASEAN untuk menindak tegas pelaku-pelaku utama dari kasus kemanusiaan," ungkap Jokowi.

2. Peringatkan soal Konflik Myanmar

Konflik internal yang terjadi di Myanmar juga menjadi bahasan para petinggi negara untuk segera diatasi. Banyaknya warga negara ASEAN yang terdampak dari konflik di Myanmar ini pun mengancam persatuan negara ASEAN, terutama dari ketidakhadiran pemimpin Myanmar menambah pembahasan semakin dalam soal 5 poin konsensus Myanmar yang hingga kini tak kunjung diimplementasikan.

Baca Juga: Romantisme dari Jokowi untuk Pemimpin ASEAN di Kapal Pinisi Labuan Bajo

Konflik mililter di berbagai daerah di Myanmar ini juga melibatkan WNI yang menjadi korban perdagangan manusia. Para pelaku ini terungkap memiliki jaringan internasional. Jokowi lalu memperingatkan secara tegas atas tindakan Myanmar yang tak juga fokus mengatasi konflik ini.

"Tidak boleh ada satupun pihak baik di dalam atau di luar ASEAN yang sengaja mengambil kesempatan dari konflik internal di Myanmar, karena sejatinha kekerasan harus dihentikan dan rakyat harus terus dilindungi,” tegas Jokowi. Jokowi pun mengaku siap untuk melakukan pendekatan dengan junta militer Myanmar demi menyelesaikan konflik Myanmar.

3. Memperkuat kerja sama bidang ekonomi

Pasca pandemi, negara negara ASEAN mulai kembali menggerakkan nilai perekonomian di masing-masing negara ke angka stabil. Penguatan dan peningkatan kerjasama di bidang ekonomi diharapkan Jokowi dapat memperkuat perekonomian ASEAN itu sendiri.

"Peningkatan kerjasama ekonomi terutama di bidang digital harus selalu dikaji. Ini harusnya sejalan dengan tujuan sentralitas ASEAN supaya ASEAN semakin kuat dan semakin mandiri," ujar Jokowi.

Kontributor : Dea Nabila

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI