Anggap Berbau Intervensi Cawapres, Partai Demokrat: Becandaan Luhut Tidak Lucu!

Jum'at, 12 Mei 2023 | 12:16 WIB
Anggap Berbau Intervensi Cawapres, Partai Demokrat: Becandaan Luhut Tidak Lucu!
Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra. (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Partai Demokrat menyebut candaan Luhut Binsar Pandjaitan soal usulan nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai cawapres untuk Anies Baswedan, bukan hal yang lucu.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menanggapi kelalar Luhut soal nama Ahok kepada Ketua Umum NasDem Surya Paloh.

"Bercanda saja itu Pak Luhut. Meskipun becandanya tidak lucu," kata Herzaky kepada wartawan, Jumat (11/5/2023).

Menurut Herzaky, tidak seharusnya Luhut yang merupakan menteri ikut-ikutan mengusulkan nama cawapres. Sebab hal itu bukan menjadi ranah dari pembantu presiden.

Baca Juga: NasDem Tak Tanggapi Serius Nama Ahok jadi Cawapres Anies, Willy Aditya: Ah Situ Lucu-lucuan Tuh

"Tidak perlu lah presiden atau menteri pembantu presiden di kabinet titip-menitip nama capres atau cawapres," kata Herzaky.

Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Jumat (5/5/2023). (Ist)
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Jumat (5/5/2023). (Ist)

Ia menegaskan candaan semisal yang dilakukan Luhut bisa jadi dimaknai sebagai bentuk intervensi lantaran mencampuri hal yang bukan menjadi ranah pemerintah, apalagi menteri.

"Kalau mengerti demokrasi, ini bisa dianggap intervensi bahkan intimidasi dalam bentuk halus karena bukan ranahnya pemerintah memikirkan siapa capres dan cawapres selanjutnya," kata Herzaky.

Tak Ditanggapi Serius

Partai NasDem tidak menanggapi serius nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang disodorkan Luhut Binsar Pandjaitan sebagai calon wakil presiden untuk Anies Baswedan.

Baca Juga: Sederet Umpatan Luhut untuk Negara Asing, Singapura Disebut Brengsek

Pasalnya, apa yang disampaikam Luhut menhenai nama Ahok untuk pendamping Anies memang sebatas candaan. Karena itu NasDem tidak merespons lebih lanjut.

"Ah situ lucu-lucuan tuh. Enggak, enggak (enggak serius ditanggapi)," kata Willy di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Kamis (11/5/2023).

Willy menegaskam Koalisi Perubahan untuk Persatuan sudah memiliki kandidat cawapresnya sendiri. Terkini, kandidat itu sudah mengerucut menjadi lima nama.

"Kita sudah ada dalam kantong," kata Willy.

Diketahui, Luhut ternyata sempat menawarkan nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk menjadi cawapres Anies Baswedan kepada Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Tawaran itu disodorkan Luhut saat agenda makan siang bersama Paloh di Wisma Nusantara, pekan kemarin.

Tetapi Paloh meluruskan bahwa sodoran nama itj sekadar kelakar dari Luhut. Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi itu, dikatakan Paloh, hanya bercanda.

"Kalau mau jujur gak ada. Bukan Pak Luhut bercanda, kawan-kawan wartawan terlalu serius menanggapi nya. Kena candaan pak Luhut. Pak Luhut bercanda kalian tanggapi serius," kata Paloh di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (11/5/2023).

Ketum Partai NasDem Surya Paloh di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (11/5/2023). [Suara.com/Novian Ardiansyah]
Ketum Partai NasDem Surya Paloh di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (11/5/2023). [Suara.com/Novian Ardiansyah]

Paloh menanggapi positif adanya candaan dari Luhut tersebut. Pasalnya hal itu menandakan tidak adanya ketegangan, kendati ada perbedaan dalam pilihan.

"Dan bagus sekali ada canda, tidak terlalu serius, cepat emosi, cepat marah, atau cepat mengecilkan-ngecilkan seseorang kawan, jangan itu," kata Paloh.

Paloh tidak eksplisit menegaskan akan mempertimbangkan usulan nama dari Luhut atau tidak, semisalkan Ahok memang secara serius disodorkan. Ia hanya menjawab secara umum, semua nama akan menjadi pertimbangan untuk mencari yang terbaik sebagai pendamping Anies.

"Semua dipertimbangkan, demi yang terbaik. Kalau tidak kita tidak konsisten. Yang mau kita cari, kepentingan nasional NasDem di atas kepentingan partai," ujar Paloh.

"Kita mencapreskan Bung Anies karena kita yakin itu sejalan untuk kepentingan nasional yang terbaik bagi bangsa ini. Kan itu keyakinan kita. Tapi kalau ada lagi yang lebih baik dari itu kenapa enggak," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI