Kejadian pilu dialami oleh seorang wisatawan asal Selangor, Malaysia. Wisatawan yang bernama Josephine Tham Sook Min (58) ini tewas setelah terjatuh di wisata Tumpak Sewu yang ada di Desa Sidomulyo, Pronojiwo, Lumajang.
Kejadian tersebut berawal pada saat korban berwisata bersama dengan lima wisatawan asing lainnya pada Rabu (11/5/2023). Kejadian berlangsung pada saat korban dan juga wisatawan lainnya turun dari tangga untuk ke dasar air terjun. Namun, pada saat turun dari tangga korban terpeleset dan jatuh dari ketinggian 15 meter.
Korban pun kemudian dibawa ke puskesmas terdekat untuk dilakukan pemeriksaan, tetapi nyawanya tidak bisa tertolong karena kepalanya sempat terbentur batu.
Lantas, seperti apakah Air Terjun Tumpak Sewu yang memakan korban tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Baca Juga: Mahasiswa UMI Asal Kabupaten Bone Meninggal Dunia di Toilet Tahanan Polrestabes Makassar
Sejarah Tumpak Sewu
Berawal dari adanya rasa prihatin terhadap warga yang ada di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Abdul Karim sebagai pengelola Tumpak Sewu berinisiatif untuk menghasilkan pendapatan bagi masyarakat setempat.
Hal tersebut karena melihat potensi alam yang ada di Desa Sidomulyo yang sangat indah dan juga bagus. Ia pun akhirnya berinisiatif untuk membuat kawasan wisata dan mengajak warga sekitar untuk mengelola kawasan wisata alam yang tersembunyi di sana.
Abdul Karim dan juga warga mulanya hendak mengelola tempat wisata Goa Tetes, tetapi pemerintah tidak memberikan izin karena kawasan wisata tersebut sudah dikelola oleh pemerintah.
Akhirnya, mereka pun mencari tempat wisata yang memiliki potensi alam lain. Setelah dilakukan pencarian, setidaknya ada 10 air terjun. Mereka pun diskusi terkait dengan air terjun mana yang akan dikembangkan menjadi kawasan wisata. Akhirnya mereka sepakat untuk menjadikan Tumpak Sewu dijual baik nasional dan internasional.
Baca Juga: SEA Games 2023: Christian Bawa Indonesia Unggul 2-1 di Final Bulu Tangkis Beregu
Keindahan Tumpak Sewu
Air Terjun Tumpak Sewu merupakan salah satu air terjun cantik yang ada di Jawa. Lokasinya ada di Desa Wisata Sidomulyo, Kec. Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Tumur.
Arti dari nama Tumpak Sewu yaitu tumpak (naik) dan sewu (seribu). Jadi, Tumpak Sewu berarti air terjun tini terlihat seolah tengah menaiki atau menumpang pada dinding atau tebing air terjun.
Maka, bisa diambil kesimpulan bahwa nama Tumpak Sewu ini merupakan julukan dari tumpakan seribu air terjun. Meski memang tidak ada seribu, tetapi curahan air yang membentuk air terjun sangatlah banyak, hal tersebut menjadikan Tumpak Sewu terlihat seperti air terjun raksasa layaknya Air Terjun Niagara.
Sederet air terjun tersebut berjejer melebar bagai tirai, sesekali air tersebut membiaskan pelangi yang indah. Lokasinya ada di ketinggian 500 meter dpl, sedangkan ketinggian air terjunnya mencapai 120 meter.
Air terjun ini terbentuk dari aliran Sungai Glidik yang mempunyai hulu di Gunung Semeru, gunung tertinggi yang ada di tanah Jawa.
Harga Tiket Masuk Tumpak Sewu
Untuk wisatawan yang hendak berkunjung ke Air Terjun Tumpak Sewu via Lumajang, mereka harus menyediakan uang untuk tiket masuk. Para pengunjung hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp 10.000 per orang.
Untuk wisatawan yang membawa mobil, maka tarif parkirnya sebesar Rp 10.000, sedangkan untuk motor dikenakan tarif parkir Rp 5.000.
Perjalanan Menuju Lokasi Tumpak Sewu
Dari pusat Kota Lumajang, lokasi air terjun ini masih harus menempuh perjalanan 47 km ke arah selatan. Lokasinya ada di Jl. Raya Sidorenggo, Besukcukit, Sidomulyo, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur Indonesia. Tumpak Sewu terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang. Untuk bisa menuju lokasi air terjun, secara umum wisatawan biasanya menggunakan jalur Lumajang karena lebih aman menuju ke area bawah.
Untuk lokasi resminya ada di jalur Lumajang. Sedangkan untuk jalur Malang terbuat dari tangga vertikal yang cukup ekstrim.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa