Suara.com - Aktif di sejumlah media sosial, membuat nama Gus Raharjo cukup populer di dunia maya. Melalui akun @Gus_Raharjo baik di twitter, instagram, facebook dan juga tiktok, banyak membicarakan hal-hal tentang anak muda, sosial, ekonomi dan tentu politik negeri ini.
Tidak banyak yang tahu kalau pria bernama asli Septian Raharjo ini sehari-hari adalah pedagang cabai yang berhasil. “Iya sehari-hari pedagang cabai,” kata Septian, Rabu (10/5/2023).
Lelaki asal Kabupaten Sukoharjo ini awalnya memanfaatkan medsos di waktu luangnya untuk berpendapat tentang kondisi sosial dan politik di Indonesia. Namun, lambat laun pengikutnya justru semakin banyak. Akhirnya, topik di medsosnya pun jadi semakin luas hingga banyak diulas media juga.
Saat ini, sejumlah akun milik Septian Raharjo telah diikuti puluhan hingga ratusan ribu pengikut. Pada akun twitternya kini memiliki 63 ribu pengikut, akun instagram 114 ribu pengikut, facebook dengan 62 ribu pengikut dan akun tiktok sebanyak 21 ribu pengikut.
Baca Juga: CEK FAKTA: Ganjar Pranowo dan Ahok Maju Pilpres 2024, Anies Baswedan Ketar-ketir
Pria 32 tahun itu sudah aktif menjadi pegiat media sosial sejak periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebelumnya, dia pernah menjadi relawan saat Jokowi maju di Pilpres 2014.
"Saya memutuskan jadi relawan karena melihat kinerja Pak Jokowi," tambahnya.
Selain itu, dirinya adalah orang yang begitu dekat dengan lingkungan PDI Perjuangan terutama di wilayah Sukoharjo.
Septian mengatakan, melalui media sosial ia bukan hanya menyuarakan pikirannya melainkan juga memunculkan diskusi-diskusi di antara anak-anak muda yang juga aktif di media sosial.
“Semua orang bisa berkomentar apapun di media sosial, tapi semua itu ada aturannya. Dan tentunya sebagai generasi muda saya berharap media sosial bisa dimanfaatkan dengan baik untuk memberikan kontribusi yang baik pada bangsa,” ujar lelaki yang hobi bersepeda ini.
Baca Juga: Fix Nyalon! Niluh Djelantik Janjikan Bangun SMK Gratis Jika Jadi Anggota DPD RI
Ia mengatakan, melalui media sosial anak-anak muda Indonesia bisa belajar banyak hal salah satunya belajar politik. Bidang politik bukanlah hal yang tabu, justru menurutnya harus menjadi bagian dalam kehidupan untuk menciptakan iklim politik yang sehat.
“Sekarang anak muda banyak yang terjun ke dunia politik praktis, salah satu tugasnya tentu memberikan edukasi pada masyarakat dalam pemanfaatan media sosial yang baik. Media sosial untuk menyatukan, untuk berdiskusi bukan untuk perpecahan,” terangnya.
Tak sedikit hal-hal positif ungkapnya yang muncul dan bisa diselesaikan melalui media sosial. Seperti halnya membantu orang yang membutuhkan yang ditemukan di media sosial.
“Sering juga kan ada warga yang mengadu atau membutuhkan pertolongan, nah biasanya melalui media sosial ini reaksi akan lebih cepat. Dan dengan warganya cepat bereaksi, tentu akan mendorong pemerintah untuk juga bersikap,” tambahnya.
Melalui media sosial itu pula, Septian mengatakan akhirnya mengagumi sosok calon presiden PDI Perjuangan pengganti Jokowi yakni Ganjar Pranowo. Ia mengaku kagum pada Ganjar karena mampu memanfaatkan media sosial untuk memberikan pelayanan publik yang lebih cepat dan murah. Selain itu juga untuk pendidikan politik yang bermartabat.
“Saya juga mengikuti kinerja Pak Ganjar dari awal menjabat sebagai Gubernur Jateng, ternyata beliau cepat tanggap melayani aduan melalui media sosial. Selain tentu program-programnya yang selalu visioner, cepat tanggap ini yang jarang dimiliki pemimpin daerah lain,” terangnya.
Meski mengawal pemerintahan Presiden Jokowi sejak awal menjabat dan saat ini mengawal capres Ganjar Pranowo, Septian mengatakan selalu berpegang teguh untuk menjadi relawan yang mengawal secara profesional.
“Kalau programnya baik, tentu harus kita sampaikan bahwa itu memang baik, kita dukung. Dan beliau berdua juga tidak anti kritik. Tapi yang pasti kita harus punya sikap di mana kita berdiri,” tandasnya. (ADV)