Suara.com - Apical, Asian Agri dan Kao telah menginisiasi lahirnya program Smallholder Inclusion for Better Livelihood & Empowerment (SMILE) guna membantu para petani kelapa sawit meningkatkan produktifitasnya. Terbukti tingkat kesejahteraan petani yang mengikuti program ini mengalami perbaikan signifikan.
Program tersebut berhasil membantu petani swadaya mengatasi hambatan dengan menurunkan biaya setidaknya 30% dan meningkatkan produktivitas melalui akses ke pengetahuan, pelatihan, dan sumber daya. Menariknya, minyak sawit berkelanjutan yang diproduksi oleh petani yang berpartisipasi dalam program ini dijual dengan harga premium. Dengan begitu, pendapatan para petani sawit yang tergabung dalam program ini mengalami peningkatan.
Ketua KUD Anugerah, Sutoyo, sebagai salah satu yang tergabung dalam program SMILE menyampaikan rasa terimakasih kepada Apical, Asian Agri, dan Kao atas kontribusi mereka pada program SMILE.
"Kami berterima kasih kepada Apical, Kao, dan Asian Agri atas program SMILE, yang telah membantu kami dalam meningkatkan penghidupan dan melakukan praktik perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan. Kami berharap dapat melanjutkan kolaborasi kami dan membuat langkah menuju masa depan yang lebih baik,” tuturnya.
Baca Juga: Rizal Ramli Sindir Keras Nadiem Makarim, Bahas tentang Kampus Merdeka, Apa Katanya?
Sementara itu, Director of Sustainability Apical, Bremen Yong mengaku bangga dengan dampak positif program SMILE terhadap penghidupan petani dan komunitas tempat mereka tinggal.
"Kami berjuang untuk masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan dengan memberi para petani alat untuk memberdayakan dan mendorong mereka mempraktikkan praktik perkebunan yang bertanggung jawab," tutur Bremen Yong.
Bremen Yong mengatakan, kolaborasi program SMILE menggabungkan kekuatan antara Apical, Asian Agri dan Kao untuk membantu petani meningkatkan penghidupan mereka dan memberdayakan mereka untuk menjadi peserta aktif dalam perkebunan berkelanjutan.
Sementara itu, Vice President of Procurement Kao mengungkapkan antusiasmenya untuk bergabung dalam inisiatif ini. Kata dia, program SMILE selaras dengan komitmen Kao terhadap keberlanjutan dan inklusivitas.
"Kami sangat senang menjadi bagian dari inisiatif ini dan berharap dapat berkontribusi untuk kesuksesannya," imbuhnya.
Baca Juga: Tangki Limbah Pabrik Kelapa Sawit PT HPP di Labuhanbatu Meledak, Empat Orang Tewas
Head of Sustainability Asian Agri, Ivan Novrizaldie mengatakan, melalui program SMILE, pihaknya dapat menciptakan perubahan positif dalam kehidupan petani.
“Dengan mengajak para petani untuk ikut serta dalam Program SMILE melalui berbagai pelatihan dan audit, kami dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya praktik berkelanjutan sambil menjembatani kesenjangan pengetahuan para petani swadaya,” tutur Ivan.
Sebagai informasi, program SMILE telah diinisiasi sejak Oktober 2020 dengan melibatkan 3.018 petani terlibat dan 390 petani tersertifikasi oleh Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Program SMILE berencana untuk mengaudit tiga KUD baru pada tahun 2023, dengan partisipasi dari sekitar 1.105 petani di Sumatera Utara dan Jambi.
Adapun, kegiatan yang telah dilaksanakan dan terbukti berhasil selama ini adalah identifikasi dan dukungan untuk dapat memenuhi persyaratan sertifikasi RSPO, pengembangan dan dukungan prosedur yang diperlukan untuk sertifikasi RSPO, peningkatan kapasitas dan pelatihan untuk kelompok petani seperti meningkatkan produktivitas melalui praktik perkebunan kelapa sawit terbaik, menerapkan langkah keamanan yang kuat di perkebunan kepada para petani, melindungi dan melestarikan ekosistem dan keanekaragaman hayati termasuk praktik tanpa pembakaran, menerapkan ketertelusuran dan pemantauan Tandan Buah Segar (TBS) dengan melakukan pemetaan poligon perkebunan rakyat dan menjamin serapan TBS petani dengan harga premium.