Sejarah Hubungan Arab Saudi dan Suriah

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 10 Mei 2023 | 17:01 WIB
Sejarah Hubungan Arab Saudi dan Suriah
Bandara Internasional di Aleppo, Suriah [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Arab Saudi dan Suriah akan membuka kembali misi diplomatik setelah sebelas tahun hubungan kedua negara merenggang. Keputusan ini tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang hubungan Arab Saudi dan Suriah yang sama-sama memiliki pengaruh besar di kawasan Timur Tengah

Melansir AFP, Rabu (10/5/2023), perbaikan hubungan itu akan dimulai dengan kunjungan diplomat Suriah ke Kerajaan Arab Saudi. Kunjungan tersebut akan menjadi yang pertama sejak Arab Saudi memutus hubungan diplomatik dengan Suriah pada 2012.

Pada Minggu pekan ini, Liga Arab yang beranggotakan 22 negara setuju untuk mengembalikan Suriah, mengakhiri penangguhan 12 tahun dan kembali mengakui Presiden Suriah Bashar Assad. Suriah dijauhi oleh pemerintah Arab atas tindakan brutal pemerintah Assad terhadap pengunjuk rasa dalam pemberontakan 2011 yang berakhir sebagai perang saudara. Putusnya hubungan memuncak karena Liga Arab juga mengambil keputusan untuk menggulingkan Suriah. 

Sejarah Hubungan Arab Saudi dan Suriah

Baca Juga: Lionel Messi Dikabarkan Sepakat Main di Liga Arab Saudi Musim Depan

Hubungan diplomatik antara Arab Saudi dan Suriah berjalan sangat panjang dalam bidang ekonomi. Melansir dari berbagai sumber, hubungan tersebut pada dasarnya sudah cukup lama memanas karena adanya persoalan-persoalan yang terjadi di kawasan Timur tengah.

Ilustrasi bendera Arab Saudi (Pexels/Abdulla Bin Talib)
Ilustrasi bendera Arab Saudi (Pexels/Abdulla Bin Talib)

Selain itu faktor kuat yang membuat hubungan kedua negara tersebut semakin memanas adalah perbedaan identitas dan ideologi, di antaranya Arab Saudi yang memahami islam sunni dan suriah memahami syiah. 

Arab Saudi bereaksi cukup keras terhadap konflik dalam negeri Suriah yang memakan banyak korban sipil, salah satunya mendesak pemerintahan berkuasa mundur. Di bawah kepemimpinan Presiden Bashar Assad, Suriah bergejolak. Perlawanan masyarakat dimulai dari sebuah kota kecil Deraa, dekat dengan perbatasan Yordania. 

Protes bermula dari adanya tulisan “Rakyat ingin menyingkirkan Rezim” di dinding sekolah yang dibuat oleh para pemuda. Semangat perlawanan terhadap rezim Bashar Assad terjadi pada tanggal 6 Maret 2011.

Setelah menulis tulisan yang bernada perlawanan terhadap pemerintahan 15 anak sekolah yang dianggap bertanggung jawab atas coretan itu ditangkap dan ditahan sekaligus disiksa. 

Baca Juga: Hasil Al Nassr vs Al Khaleej: Cristiano Ronaldo Cs Ditahan Imbang 1-1

Pemerintahan yang otoriter juga tercermin dari prinsip-prinsip yang dipegang dalam pemerintahan. Bashar Assad mempunyai pilar kekuatan yang telah diturunkan dari sang ayah.

Pilar-pilar tersebut yang pertama kekuasaan di tangan klan Al-Assad; kedua mempersatukan kaum minoritas Alawite; ketiga mengontrol seluruh aparatur militer-intelijen; dan keempat memonopoli Partai Baath atas sistem politik. Bashar Assad memberlakukan undang-undang darurat dengan cara menindas kelompok yang berbeda pendapat dengan aspirasi politik penguasa.

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI