Suara.com - Gubernur Maluku, Murad Ismail mendadak dicopot jabatannya dari Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku. Diduga pencopotan itu usai sang istri, Widya Murad Ismail melepaskan keanggotaannya dari PDIP. Diketahui, hal ini terjadi karena Widya sudah bergabung sebagai kader PAN.
Hal ini pun membuat PDI Perjuangan menindak sang suami karena PDI Perjuangan sendiri memiliki peraturan bahwa suami istri harus menjadi kader partai politik yang sama. Pemecatan ini disampaikan langsung oleh Ketua DPP PDI Perjuangan bidang perempuan Sri Rahayu.
"Partai akhirnya mengambil keputusan untuk membebastugaskan Saudara Murad Ismail dari jabatan sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku," kata Sri dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (9/5/2023) kemarin.
Murad Ismail sendiri bukan pertama kalinya bermasalah dengan pihak lain. Ia menuai banyak kontroversi sejak sebelum dirinya menjabat sebagai Gubernur Maluku hingga saat ini. Lalu, apa saja kontroversi yang dilakukan oleh Murad? Simak inilah selengkapnya.
Baca Juga: Duduk Perkara Murad Ismail Dipecat PDIP, Benarkah karena Istri Pindah Haluan ke PAN?
1. Ajak perang Susi Pudjiastuti
Saat masih menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia, Susi Pudjiastuti pernah ditantang dan diajak perang oleh Murad Ismail pasca keluarnya deklarasi moratarium yang dilakukan oleh Susi Pudjiastuti.
Menurut Murad, hal tersebut membuat Maluku gagal menjadi provinsi Lumbung Ikan Nasional (LIN). Ia pun secara gamblang menyatakan perang kepada Susi.
"Ini supaya kalian semua tahu. Kita perang (dengan Menteri KKP),” ungkap Murad setelah pelantikan penjabat sekda Maluku di kantor Gubernur Maluku, Ambon, Senin (02/09/2019) silam.
Namun, Susi sendiri mengaku tak ambil pusing dengan ancaman tersebut.
Baca Juga: Istrinya Pindah Haluan ke PAN, Gubernur Maluku Murad Ismail Dipecat PDIP
2. Dianggap tak proaktif menyelesaikan masalah rakyat
Ketegangan sempat terjadi antara warga Desa Wakal dan Hitu di Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah beberapa waktu yang lalu. Konflik antar desa ini nyaris berakhir dengan aksi bentrok antar warga sebelum akhirnya didamaikan oleh para pimpinan desa sekitar.
Sikap Murad Ismail yang dianggap tak proaktif dalam menyelesaikan konflik antar desa ini pun mendapat sorotan publik. Hal ini pun disampaikan oleh salah satu perwakilan warga sekitar, Abdul Halik yang mengaku Murad terkesan tak peduli dengan konflik rakyatnya.
"Kami selama ini menilai banyak sekali konflik sosial di Maluku namun Pak Murad selaku Gubernur malah terkesan diam dan tidak peduli dengan konflik ini," ungkapnya.
Penyelesaian secara adat pun diungkap Halik sudah dilakukan, namun langkah konkrit pemerintah hingga kini tak kunjung dimulai.
3. Sempat ajak warga duel
Tak hanya itu, sikap Murad pun sempat mengundang kontroversi saat dirinya menghadiri acara peresmian Pelabuhan Merah Putih di Kabupaten Buru, Maluku pada Sabtu (9/7/2022) silam.
Saat dirinya duduk di bawah tenda acara, tiba-tiba suara kerusuhan terdengar karena diduga ada warga yang melakukan unjuk rasa. Murad yang melihat hal tersebut tanpa ragu mengajak warga untuk duel.
"Eh, sini suruh masuk (warga yang demo) sudah lama tidak berkelahi kita," kata Murad mengajak duel warga. Sikap ini pun menuai kontroversi karena dianggap tidak mencerminkan sikap seorang pemimpin.
4. Coret atlet yang buat rusuh
Perhelatan Pekan Olahraga Provinsi Maluku (Popmal) IV di Ambon yang digelar pada 17-27 November 2022 lalu berlangsung dengan meriah. Saat pembukaannya, Murad Ismail pun menyampaikan kata sambutan yang mengundang kontroversi.
"Saya tekankan disini kalau ada atlet yang buat perkelahian atau konflik di POPMAL, saya akan coret dari semua pertandingan dan tidak akan diikutsertakan di event apa pun,” ungkap Murad pada pembukaan POPMAL IV di Lapangan Merdeka Ambon, Kamis (17/11/2023) lalu.
Kontributor : Dea Nabila