Agenda dan Isu yang Dibahas di KTT ASEAN, Termasuk Soroti Konflik Myanmar

Rabu, 10 Mei 2023 | 13:30 WIB
Agenda dan Isu yang Dibahas di KTT ASEAN, Termasuk Soroti Konflik Myanmar
Bendera negara-negara Asean menjelang KTT Asean. (Dok: DPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN tahun 2023 yang digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada Selasa (9/5/2023) berlangsung sejak pagi. Kehadiran para petinggi negara ASEAN disambut hangat oleh Presiden Jokowi beserta jajarannya, termasuk Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Tak hanya itu, Retno memberikan pidato singkat dan sambutannya atas kehadiran serta harapannya atas kesuksesan acara ASEAN tersebut. Retno juga menyampaikan beberapa poin besar dari isu yang akan dibahas di dalam pertemuan ini. Simak inilah deretan isu yang dibahas di dalam agenda KTT ASEAN yang digelar pada Rabu, (10/5/2023) hari ini.

1. Memperkuat dan membangun kekuatan antaranggota ASEAN

Retno menggarisbawahi tema KTT ASEAN tahun ini, yaitu ASEAN Matters: Epicentrum of Growth. Pembahasan utama di dalam KTT ini membahas seputar perkembangan dan pembangunan kekuatan kelembagaan serta komunitas antar negara ASEAN agar dapat bersatu bersama menghadapi tantangan global.

Baca Juga: Sambut Pelaksanaan KTT ASEAN 2023, Kolaborasi Telkomsel Jaga Bumi Bersama PlusTik

Perkembangan setiap negara ASEAN pun perlu dikaji ulang demi memberikan kontribusi terhadap perekonomian di wilayah ASEAN.

2. Pembahasan perkembangan TAC dan misi selanjutnya

Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama antar negara ASEAN atau Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia (TAC) ini juga menjadi isu utama dalam KTT ASEAN 2023. Dalam hal ini, Retno mengungkap bahwa keanggotaan Timor Leste sebagai salah satu gerbang utama dalam menguatkan kembali aksesi TAC. 

3. Pembahasan 5 poin konsensus oleh junta militer Myanmar

Berbagai upaya diplomasi di dalam menyelesaikan konflik internal di Myanmar oleh junta militer Myanmar hingga kini belum menemui titik terang.

Baca Juga: Hadir Perdana, Jokowi Beri Sapaan Khusus untuk Tiga Pemimpin Negara Saat Buka KTT ke-42 ASEAN

5 Point Consensus yang seharusnya sudah diimplementasikan oleh junta militer Myanmar demi misi mencapai perdamaian dinilai belum juga dilakukan oleh mereka. Isu terbaru dari konflik di Myanmar ini juga melibatkan Indonesia, dimana 20 WNI diduga disekap oleh komplotan di wilayah konflik Myawaddy, Myanmar.

4. Utamakan soal implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP)

Keamanan dan pertahanan negara negara ASEAN hingga kini masih terancam akibat rivalitas negara di Asia Pasifik. Hal ini jelas mengancam stabilitas negara ASEAN. Oleh karena itu, Retno mengingatkan kembali para petinggi ASEAN untuk mengimplementasikan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) sebagai misi ASEAN demi menjaga keamanan negara di wilayah ASEAN.

Isu-isu ini nantinya akan menjadi batu loncatan bagi ASEAN untuk dapat menyatukan kembali visi misi setiap negara hingga dapat bersaing dengan negara di wilayah lain terutama dalam bidang perekonomian.

KTT ASEAN ini juga akan berlangsung hingga Kamis, (11/5/2023) besok dengan agenda 15th IMT-GT Summit, 15th BIMP EAGA Summit, dan penutupan 42nd ASEAN Summit.

Kontributor : Dea Nabila

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI