Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menetapkan mantan pegawai pajak Kementerian Keuangan Rafael Alun Trisambodo sebagai tersangka kasus baru. Kali ini, ayah dari Mario Dandy tersebut dijadikan tersangka tindak pidana pencucian uang atau TPPU.
"KPK saat ini telah kembali menetapkan RAT (Rafael) sebagai tersangka dugaan TPPU," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri pada Rabu (10/5/2023).
Penetapan tersangka itu berdasarkan hasil penyidikan kasus gratifikasi sebelumnya yang menjerat Rafael. KPK menemukan Rafael diduga melakukan TPPU dari hasil gratifikasi.
"Diduga kuat ada kepemilikan aset-aset tersangka RAT (Rafael) yang ada tautan dengan dugaan TPPU diantaranya dengan menempatkan, mengalihkan, membelanjakan sekaligus menyembunyikan hingga menyamarkan asal usul harta miliknya yang diduga bersumber dari korupsi," jelas Ali.
Baca Juga: BNN Ungkap Dugaan Kasus TPPU Rp 15 M yang Dilakukan Mantan Napi Narkotika
Guna penyidikan lebih lanjut, KPK saat ini terus melakukan pengumpulan alat bukti.
"Di antaranya dengan melakukan penelusuran berbagai aset dengan melibatkan peran aktif dari unit aset tracing pada direktorat pengelolaan barang bukti dan eksekusi KPK," kata Ali.
"Penerapan TPPU sejalan dengan komitmen KPK untuk memaksimalkan penyitaan dan perampasan sebagai asset recovery hasil korupsi," imbuhnya.
Rafael Alun telah resmi ditetapkan sebagai tersangkan dugaan penerimaan gratifikasi. Dia resmi menjadi tahanan KPK pada Senin (3/4/2023) lalu.
Dia diduga menerima gratifikasi senilai USD 90.000. Aliran dana itu diterimanya lewat perusahaan PT Artha Mega Ekadhana (AME) yang bergerak dalam bidang jasa konsultansi pajak.
Baca Juga: Mahfud MD Tak Ajak KPK Masuk Tim Satgas TPPU Rp 349 Triliun, Mengapa?
Rafael disangkakan melanggar Pasal 12B Undang-Undang (UU) Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001.