Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi sempat mengucapkan sapaan khusus kepada tiga pemimpin negara saat membuka sidang pleno pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN di Meruorah Convention Center, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Rabu (10/5/2023).
Ketiga pemimpin negara tersebut adalah Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim, PM Laos Sonexay Siphandone, dan PM Timor Leste Taur Matan Ruak.
"Saya ingin menyambut Yang Mulia Dato Seri Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Malaysia. Dan Yang Mulia Sonexay Siphandone, Perdana Menteri Laos. Dan juga Yang Mulia Taur Matan Ruak, Perdana Menteri Timor Leste. Selamat bergabung di keluarga ASEAN," kata Jokowi.
Sambutan spesial itu disampaikan Jokowi lantaran mereka baru pertama kali menghadiri KTT ASEAN.
Baca Juga: 5 Sentilan Demokrat ke Jokowi, Sebut Terlalu Ikut Campur Urusan Pilpres 2024
Anwar Ibrahim baru dilantik sebagai PM ke-10 Malaysia sejak 24 November 2022, atau sekitar 10 hari selepas penyelenggaraan KTT Ke-40 dan Ke-41 ASEAN di Phnom Penh, Kamboja.
Sonexay Siphandone diangkat menjadi PM Laos sejak 30 Desember 2022 sekaligus akan menjabat Keketuaan ASEAN 2024.
PM Timor Leste Taur Matan Ruak untuk pertama kalinya menghadiri pertemuan pemimpin negara KTT ASEAN setelah secara prinsip diterima sebagai anggota ke-11 ASEAN akhir tahun lalu.
Perumusan peta jalan Timor Leste menjadi anggota penuh ASEAN menjadi salah satu pembahasan dalam KTT Ke-42 ASEAN di Labuan Bajo.
KTT Ke-42 ASEAN dihadiri langsung seluruh pemimpin negara organisasi kerja sama regional itu ditambah Timor Leste, kecuali Thailand dan Myanmar.
Baca Juga: KTT Asean 2023 di Labuan Bajo Dimulai Hari Ini, Berikut Agendanya
PM Thailand Prayur Chan-o-cha absen lantaran Negara Gajah Putih itu tengah mempersiapkan pemungutan suara pemilu yang dijadwalkan berlangsung pada tanggal 14 Mei 2023, sehingga mereka diwakili Deputi PM sekaligus Menteri Luar Negeri Don Pramudwinai.
Untuk junta Myanmar masih dikecualikan oleh ASEAN dari pertemuan-pertemuan tingkat tinggi organisasi kawasan tersebut karena dianggap gagal menerapkan Konsensus Lima Poin (5PC), yakni sebuah rencana perdamaian yang diinisiasi oleh para pemimpin ASEAN pada bulan April 2021 guna membantu mengakhiri konflik di Myanmar.
Sebelumnya, dalam sesi foto bersama selepas ketibaan para pemimpin ASEAN di venue, PM Sonexay berdiri persis di sebelah Presiden Jokowi di tengah-tengah barisan. Hal itu menandai Laos sebagai pemegang Keketuaan ASEAN 2024.
Pada keketuaan kali ini, Indonesia mengangkat tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth yang bermakna ASEAN relevan dan penting sebagai pusat pertumbuhan dunia.
Indonesia bertujuan memperkuat kapasitas dan efektivitas kelembagaan ASEAN sehingga mampu menjawab tantangan 20 tahun ke depan. [ANTARA]