WNI Kerap Jadi Korban, Jokowi Mau Pemberantasan TPPO Dibahas di KTT Ke-42 ASEAN

Senin, 08 Mei 2023 | 15:40 WIB
WNI Kerap Jadi Korban, Jokowi Mau Pemberantasan TPPO Dibahas di KTT Ke-42 ASEAN
Presiden Jokowi berbicara mengenai KTT ke-42 ASEAN melalui konferensi pers yang digelar di Hotel Meruorah, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (8/5/2023). (Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan kalau Indonesia mengusung isu pemberantasan perdagangan manusia untuk dibahas dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN di Labuan Bajo. Jokowi mau negara-negara anggota ASEAN membahas pemberantasan perdagangan manusia dari hulu sampai ke hilir.

Jokowi berharap dari pembahasan tersebut bisa menghasilkan sebuah dokumen kerja sama untuk mencari solusinya.

"Saya tegaskan bahwa kejahatan perdagangan manusia harus diberantas tuntas dari hulunya sampai ke hilir. Saya ulangi, harus diberantas tuntas sehingga dalam KTT nanti akan diadopsi dokumen kerja sama penanggulangan perdagangan orang akibat penyalahgunaan teknologi," kata Jokowi dalam konferensi pers di Hotel Meruorah, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (8/5/2023).

Alasan lain Jokowi menginginkan masalah perdagangan manusia dibahas dalam KTT ke-42 ASEAN ialah karena korbannya adalah rakyat ASEAN dan sebagian besar berstatus sebagai WNI.

Baca Juga: Jokowi Dianggap Wajar Tengah Ketakutan Hilang Kekuasaan, Analis: Lihat Saja DKI Sekarang di Tangan Heru Budi

Umumnya mereka korban dari penipuan secara daring atau online scams.

"Ini penting dan sengaja saya usulkan karena korbannya adalah rakyat ASEAN dan sebagian besar adalah WNI kita," tuturnya.

Kepala Negara memberikan contoh pada kasus 20 WNI yang menjadi korban perdagangan manusia di Myanmar. Bukan hal mudah bagi pemerintah untuk mengevakuasi mereka.

Sebabnya, mereka disekap di wilayah yang masuk ke zona konflik.

"Juga pada 5 Mei yang lalu otoritas Filipina dan perwakilan negara lainnya, termasuk Indonesia juga telah berhasil menyelamatkan 1.048 orang dari 10 negara dan 143 di antaranya adalah dari Indonesia," tuturnya.

Baca Juga: Jelang KTT ASEAN 2023, Telkom Siapkan Infrastruktur Telekomunikasi dan Satellite News Gathering untuk Media Center

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI