Suara.com - Selama masa kehamilan seorang ibu memiliki kekhawatiran tersendiri, dibutuhkan kekuatan mental dan fisik agar kesehatannya stabil. Dalam agama Islam, salah satu hal yang dianjurkan untuk menguatkan ibu dan janin serta melindunginya dari hawa negatif adalah membacakan surat yasin untuk ibu hamil.
Keutamaan Surat Yasin untuk ibu hamil akan memberikan ketenangan batin. Roh janin akan tenang di dalam kandungan dan dekat dengan sang Maha Pencipta, sehingga ia pun terlindungi dari gangguan roh halus atau hal-hal gaib lainnya.
Dikarenakan membaca surat yasin secara teratur akan memiliki irama tersendiri yang merujuk pada ketenangan, maka kesehatan mental sang ibu juga menjadi semakin kuat. Ia akan menjadi lebih siap dalam merawat janin, selama di dalam kandungan.
Jika selama masa kehamilan membaca surat Yasin, sang ibu secara mental semakin beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Ia akan selalu ingat kepada Allah dan tahu bahwa Allah akan melindungi janin serta memberikan kelancaran dalam persalinan.
Baca Juga: Sejarah Surah Yasin, Nabi Muhammad Akan Dilempar Batu Abu Jahal
Kedekatan batin dengan Yang Maha Kuasa ini akan meningkatkan kesiapan, di mana sang ibu tidak akan takut menjalani masa persalinan.
Bacaan Surat Yasin untuk Ibu Hamil
Berikut bacaan surat Yasin untuk ibu hamil dalam arab latin dan artinya,
1. Yaa-Seeen
Yasin
Baca Juga: Aurel Hermansyah Hamil Anak Kedua, 3 Jenis Olahraga yang Cocok untuk Bumil
2. Wal-Qur-aanil-Hakeem
Demi Al-Qur'an yang penuh hikmah,
3. Innaka laminal mursaleen
sungguh, engkau (Muhammad) adalah salah seorang dari rasul-rasul,
4. 'Alaa Siraatim Mustaqeem
(yang berada) di atas jalan yang lurus,
5. Tanzeelal 'Azeezir Raheem
(sebagai wahyu) yang diturunkan oleh (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang,
6. Litunzira qawmam maaa unzira aabaaa'uhum fahum ghaafiloon
agar engkau memberi peringatan kepada suatu kaum yang nenek moyangnya belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.
7. Laqad haqqal qawlu 'alaaa aksarihim fahum laa yu'minoon
Sungguh, pasti berlaku perkataan (hukuman) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman.
8. Innaa ja'alnaa feee a'naaqihim aghlaalan fahiya ilal azqaani fahum muqmahoon
Sungguh, Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, karena itu mereka tertengadah.
9. Wa ja'alnaa mim baini aydeehim saddanw-wa min khalfihim saddan fa aghshai naahum fahum laa yubsiroon
Dan Kami jadikan di hadapan mereka sekat (dinding) dan di belakang mereka juga sekat, dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.
10. Wa sawaaa'un 'alaihim 'a-anzartahum am lam tunzirhum laa yu'minoon
Dan sama saja bagi mereka, apakah engkau memberi peringatan kepada mereka atau engkau tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman juga.
11. inn nanu nuyil-maut wa naktubu m qaddam wa rahum, wa kulla syai`in aainhu f immim mubn.
Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihatnya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.
12. Inn nanu nuyil-maut wa naktubu m qaddam wa rahum, wa kulla syai'in aainhu f immim mubn(in).
Sesungguhnya Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati dan Kami (pulalah) yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab induk yang nyata (Lauh Mahfuz).
13. Warib lahum maalan abal-qaryah(ti), i j'ahal-mursaln(a).
Buatlah suatu perumpamaan bagi mereka (kaum kafir Makkah), yaitu penduduk suatu negeri, ketika para utusan datang kepada mereka,
14. I arsaln ilaihimunaini fa kaabhum fa ‘azzazn biliin faql inn ilaikum mursaln(a).
(yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya. Kemudian Kami menguatkan dengan (utusan) yang ketiga. Maka, ketiga (utusan itu) berkata, “Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang diutus kepadamu.”
15. Ql m antum ill basyarum milun, wa m anzalar-ramnu min syai'(in), in antum ill takibn(a).
Mereka (penduduk negeri) menjawab, “Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami. (Allah) Yang Maha Pengasih tidak (pernah) menurunkan sesuatu apa pun. Kamu hanyalah berdusta.”
16. Ql rabbun ya‘lamu inn ilaikum lamursaln(a).
Mereka (para rasul) berkata, “Tuhan kami mengetahui bahwa sesungguhnya kami benar-benar para utusan(-Nya) kepadamu.
17. Wa m ‘alain illal-balgul-mubn(u).
Adapun kewajiban kami hanyalah menyampaikan (perintah Allah) yang jelas.”
18. Ql inn taayyarn bikum, la'il lam tantah lanarjumannakum wa layamassannakum minn ‘abun alm(un).
Mereka (penduduk negeri) menjawab, “Sesungguhnya kami bernasib malang karenamu. Sungguh, jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami merajam kamu dan kamu pasti akan merasakan siksaan yang pedih dari kami.”
19. Ql 'irukum ma‘akum, a'in ukkirtum, bal antum qaumum musrifn(a).
Mereka (para rasul) berkata, “Kemalangan kamu itu (akibat perbuatan) kamu sendiri. Apakah karena kamu diberi peringatan, (lalu kamu menjadi malang)? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas.”
20. Wa j'a min aqal-madnati rajuluy yas‘ qla y qaumittabi‘ul-mursaln(a).
Datanglah dengan bergegas dari ujung kota, seorang laki-laki. Dia berkata, “Wahai kaumku, ikutilah para rasul itu!
21. Ittabi‘ mal l yas'alukum ajraw wa hum muhtadn(a).
Ikutilah orang yang tidak meminta imbalan (dalam berdakwah) kepadamu. Mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.
22. Wa m liya l a‘budul-la faaran wa ilaihi turja‘n(a).
Apa (alasanku) untuk tidak menyembah (Allah) yang telah menciptakanku dan hanya kepada-Nyalah kamu akan dikembalikan.
23. A'attakhiu min dnih lihatan iy yuridnir-ramnu biurril l tugni ‘ann syaf‘atuhum syai'aw wa l yunqin(i).
Mengapa aku (harus) mengambil sembahan-sembahan selain-Nya? Jika (Allah) Yang Maha Pengasih menghendaki bencana terhadapku, pasti pertolongan mereka tidak berguna sama sekali bagi diriku dan mereka (juga) tidak dapat menyelamatkanku.
24. Inn ial laf allim mubn(in).
Sesungguhnya aku (jika berbuat) begitu, pasti berada dalam kesesatan yang nyata.
25. Inn mantu birabbikum fasma‘n(i).
Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu. Maka, dengarkanlah (pengakuan)-ku.”
26. Qladkhulil-jannah(ta), qla y laita qaum ya‘lamn(a).
Dikatakan (kepadanya), “Masuklah ke surga.” Dia (laki-laki itu) berkata, “Aduhai, sekiranya kaumku mengetahui.
27. Bim gafaral rabb wa ja‘alan minal-mukramn(a).
(bagaimana) Tuhanku mengampuniku dan menjadikanku termasuk orang-orang yang dimuliakan.”
28. Wa m anzaln ‘al qaumih mim ba‘dih min jundim minas-sam'i wa m kunn munziln(a).
Setelah dia (dibunuh), Kami tidak menurunkan satu pasukan pun dari langit kepada kaumnya dan Kami tidak perlu menurunkannya.
29. In knat ill aiataw widatan fa'i hum khmidn(a).
(Azab mereka) itu cukup dengan satu teriakan saja. Maka, seketika itu mereka mati.
30. Y asratan ‘alal-‘ibd(i), m ya'thim mir raslin ill kn bih yastahzi'n(a).
Alangkah besar penyesalan diri para hamba itu. Setiap datang seorang rasul kepada mereka, mereka selalu memperolok-olokkannya.
31. Alam yarau kam ahlakn qablahum minal-qurni annahum ilaihim l yarji‘n(a).
Tidakkah mereka mengetahui berapa banyak umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan. Mereka (setelah binasa) tidak ada yang kembali kepada mereka (di dunia).
32. Wa in kullul lamm jam‘ul ladain muarn(a).
Tidak ada satu (umat) pun, kecuali semuanya akan dihadirkan kepada Kami (untuk dihisab).
33. Wa yatul lahumul-arul-maitah(tu), ayainh wa akhrajn minh abban faminhu ya'kuln(a).
Suatu tanda (kekuasaan-Nya) bagi mereka adalah bumi yang mati (tandus lalu) Kami menghidupkannya dan mengeluarkan darinya biji-bijian kemudian dari (biji-bijian) itu mereka makan.
34. Wa ja‘aln fh janntim min nakhliw wa a‘nbiw wa fajjarn fh minal-‘uyn(i).
Kami (juga) menjadikan padanya (bumi) kebun-kebun kurma dan anggur serta Kami memancarkan padanya beberapa mata air
35. Liya'kul min amarih wa m ‘amilathu aidhim, afal yasykurn(a).
agar mereka dapat makan dari buahnya, dan dari hasil usaha tangan mereka. Mengapa mereka tidak bersyukur?
36. Subnal-la khalaqal-azwja kullah mimm tumbitul-aru wa min anfusihim wa mimm l ya‘lamn(a).
Mahasuci (Allah) yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.
37. Wa yatul lahumul-lailu naslakhu minhun-nahra fa'i hum mulimn(a).
Suatu tanda juga (atas kekuasaan Allah) bagi mereka adalah malam. Kami pisahkan siang dari (malam) itu. Maka, seketika itu mereka (berada dalam) kegelapan.
38. Wasy-syamsu tajr limustaqarril lah, lika taqdrul-‘azzil-‘alm(i).
(Suatu tanda juga atas kekuasaan Allah bagi mereka adalah) matahari yang berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui.
39. Wal-qamara qaddarnhu manzila att ‘da kal-‘urjnil-qadm(i).
(Begitu juga) bulan, Kami tetapkan bagi(-nya) tempat-tempat peredaran sehingga (setelah ia sampai ke tempat peredaran yang terakhir,) kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua.
40. Lasy-syamsu yambag lah an tudrikal-qamara wa lal-lailu sbiqun-nahr(i), wa kullun f falakiy yasban(a).
Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya.
41. Wa yatul lahum ann amaln urriyyatahum fil-fulkil-masyn(i).
Suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bahwa Kami mengangkut keturunan mereka dalam kapal yang penuh muatan.
42. Wa khalaqn lahum mim milih m yarkabn(a).
(Begitu juga) Kami menciptakan untuk mereka dari jenis itu angkutan (lain) yang mereka kendarai.
43. Wa in nasya' nugriqhum fal arkha lahum wa l hum yunqan(a).
Jika Kami menghendaki, Kami akan menenggelamkan mereka. Kemudian, tidak ada penolong bagi mereka dan tidak (pula) mereka diselamatkan.
44. Ill ramatam minn wa mat‘an il n(in).
Akan tetapi, (Kami menyelamatkan mereka) karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk memberi mereka kesenangan hidup sampai waktu tertentu.
45. Wa i qla lahumuttaq m baina aidkum wa m khalfakum la‘allakum turamn(a).
Ketika dikatakan kepada mereka, “Takutlah kamu akan (siksa) yang ada di hadapanmu (di dunia) dan azab yang ada di belakangmu (akhirat) agar kamu mendapat rahmat,” (maka mereka berpaling).
46. Wa m ta'thim min yatim min yti rabbihim ill kn ‘anh mu‘rin(a).
Tidak satu pun dari tanda-tanda (kebesaran) Tuhan datang kepada mereka, kecuali mereka berpaling darinya.
47. Wa i qla lahum anfiq mimm razaqakumullh(u), qlal-lana kafar lil-lana man anu‘imu mal lau yasy'ullhu a‘amah(), in antum ill f allim mubn(in).
Apabila dikatakan kepada mereka, “Infakkanlah sebagian rezeki yang diberikan Allah kepadamu,” orang-orang yang kufur itu berkata kepada orang-orang yang beriman, “Apakah pantas kami memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki, Dia akan memberinya makan? Kamu benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”
48. Wa yaqlna mat hal-wa‘du in kuntum diqn(a).
Mereka berkata, “Kapankah janji (hari Kebangkitan) ini (terjadi) jika kamu orang-orang benar?”
49. M yanurna ill aiataw widatan ta'khuuhum wa hum yakhiimn(a).
Mereka hanya menunggu satu teriakan yang akan membinasakan mereka saat mereka (sibuk) bertengkar (tentang urusan dunia).
50. Fal yasta‘na tauiyataw wa l il ahlihim yarji‘n(a).
Oleh sebab itu, mereka tidak dapat berwasiat dan tidak dapat kembali kepada keluarganya.
51. Wa nufikha fi-ri fa'i hum minal-ajdi il rabbihim yansiln(a).
Sangkakala pun ditiup dan seketika itu mereka bergerak cepat dari kuburnya menuju kepada Tuhannya.
52. Ql y wailan mam ba‘aan mim marqadin…h m wa‘adar-ramnu wa adaqal-mursaln(a).
Mereka berkata, “Celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?” (Lalu, dikatakan kepada mereka,) “Inilah yang dijanjikan (Allah) Yang Maha Pengasih dan benarlah para rasul(-Nya).”
53. In knat ill aiataw widatan fa'i hum jam‘ul ladain muarn(a).
Teriakan itu hanya sekali saja, maka seketika itu mereka semua dihadapkan kepada Kami (untuk dihisab).
54. Fal-yauma l tulamu nafsun syai'aw wa l tujzauna ill m kuntum ta‘maln(a).
Pada hari itu tidak ada sama sekali orang yang dirugikan sedikit pun. Kamu tidak akan diberi balasan, kecuali atas apa yang telah kamu kerjakan.
55. Inna abal-jannatil-yauma f syugulin fkihn(a).
Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu berada dalam kesibukan (sehingga tidak sempat berpikir tentang penghuni neraka) lagi bersenang-senang.
56. Hum wa azwjuhum f illin ‘alal-ar'iki muttaki'n(a).
Mereka dan pasangan-pasangannya berada dalam tempat yang teduh sambil berbaring di atas ranjang berkelambu.
57. Lahum fh fkihatuw wa lahum m yadda‘n(a).
Di (surga) itu mereka memperoleh buah-buahan dan apa saja yang mereka inginkan.
58. Salmun qaulam mir rabbir ram(in).
(Kepada mereka dikatakan,) “Salam sejahtera” sebagai ucapan dari Tuhan Yang Maha Penyayang.
59. Wamtzul-yauma ayyuhal-mujrimn(a).
(Dikatakan kepada orang-orang kafir,) “Berpisahlah kamu (dari orang-orang mukmin) pada hari ini, wahai para pendurhaka!
60. Alam a‘had ilaikum y ban dama all ta‘budusy-syain(a), innah lakum ‘aduwwum mubn(un).
Bukankah Aku telah berpesan kepadamu dengan sungguh-sungguh, wahai anak cucu Adam, bahwa janganlah kamu menyembah setan? Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagi kamu.
61. Wa ani‘budn, h irum mustaqm(un).
(Begitu juga bahwa) sembahlah Aku. Inilah jalan yang lurus.”
62. Wa laqad aalla minkum jibillan kar(n), afalam takn ta‘qiln(a).
Sungguh, ia (setan itu) benar-benar telah menyesatkan sangat banyak orang dari kamu. Maka, apakah kamu tidak mengerti?
63. Hih jahannamul-lat kuntum t‘adn(a).
Inilah (neraka) Jahanam yang dahulu telah diperingatkan kepadamu.
64. Ilauhal-yauma bim kuntum takfurn(a).
Masuklah ke dalamnya pada hari ini karena dahulu kamu mengingkarinya.
65. Al-yauma nakhtimu ‘al afwhihim wa tukallimun aidhim wa tasyhadu arjuluhum bim kn yaksibn(a).
Pada hari ini Kami membungkam mulut mereka. Tangan merekalah yang berkata kepada Kami dan kaki merekalah yang akan bersaksi terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.
66. Wa lau nasy'u laamasn ‘al a‘yunihim fastabaqu-ira fa ann yubirn(a).
Seandainya Kami menghendaki, pastilah Kami akan menghapus penglihatan (membutakan) mereka sehingga mereka berlomba-lomba (mencari) jalan (selamat). Maka, bagaimana mungkin mereka dapat melihat?
67. Wa lau nasy'u lamasakhnhum ‘al maknatihim famasta‘ muiyyaw wa l yarji‘n(a).
Seandainya Kami menghendaki, pastilah Kami akan mengubah bentuk mereka di tempat mereka berada, sehingga mereka tidak sanggup meneruskan perjalanan dan juga tidak sanggup pulang kembali.
68. Wa man nu‘ammirhu nunakkishu fil-khalq(i), afal ya‘qiln(a).
Siapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami balik proses penciptaannya (dari kuat menuju lemah). Maka, apakah mereka tidak mengerti?
69. Wa m ‘allamnhusy-syi‘ra wa m yambag lah(), in huwa ill ikruw wa qur'num mubn(un).
Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Nabi Muhammad) dan (bersyair) itu tidaklah pantas baginya. (Wahyu yang Kami turunkan kepadanya) itu tidak lain hanyalah pelajaran dan Al-Qur’an yang jelas,
70. Liyunira man kna ayyaw wa yaiqqal-qaulu ‘alal-kfirn(a).
agar dia (Nabi Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan agar ketetapan (azab) terhadap orang-orang kafir itu menjadi pasti.
71. Awalam yarau ann khalaqn lahum mimm ‘amilat aidn an‘man fahum lah mlikn(a).
Tidakkah mereka mengetahui bahwa Kami telah menciptakan untuk mereka hewan-hewan ternak dari ciptaan tangan Kami (sendiri), lalu mereka menjadi pemiliknya?
72. Wa allalnh lahum fa minh rakbuhum wa minh ya'kuln(a).
Kami menjadikannya (hewan-hewan itu) tunduk kepada mereka. Sebagian di antaranya menjadi tunggangan mereka dan sebagian (lagi) mereka makan.
73. Wa lahum fh manfi‘u wa masyrib(u), afal yasykurn(a).
Pada dirinya (hewan-hewan ternak itu) terdapat berbagai manfaat dan minuman untuk mereka. Apakah mereka tidak bersyukur?
74. Wattakha min dnillhi lihatal la‘allahum yunarn(a).
Mereka menjadikan sesembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan.
75. L yasta‘na narahum, wa hum lahum jundum muarn(a).
(Sesembahan) itu tidak mampu menolong mereka, padahal (sesembahan) itu adalah tentara yang dihadirkan untuk menjaganya.
76. Fal yazunka qauluhum, inn na‘lamu m yusirrna wa m yu‘linn(a).
Maka, jangan sampai ucapan mereka membuat engkau (Nabi Muhammad) bersedih hati. Sesungguhnya Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan.
77. Awalam yaral-insnu ann khalaqnhu min nufatin fa'i huwa khamum mubn(un).
Tidakkah manusia mengetahui bahwa Kami menciptakannya dari setetes mani? Kemudian tiba-tiba saja dia menjadi musuh yang nyata.
78. Wa araba lan maalaw wa nasiya khalqah(), qla may yuyil-‘ima wa hiya ramm(un).
Dia membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan asal penciptaannya. Dia berkata, “Siapakah yang bisa menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh?”
79. Qul yuyhal-la ansya'ah awwala marrah(tin), wa huwa bikulli khalqin ‘alm(un).
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Yang akan menghidupkannya adalah Zat yang menciptakannya pertama kali. Dia Maha Mengetahui setiap makhluk.
80. Alla ja‘ala lakum minasy-syajaril-akhari nr(n), fa'i antum minhu tqidn(a).
(Dialah) yang menjadikan api untukmu dari kayu yang hijau. Kemudian, seketika itu kamu menyalakan (api) darinya.”
81. Awa laisal-la khalaqas-samwti wal-ara biqdirin ‘al ay yakhluqa milahum, bal wa huwal-khallqul-‘alm(u).
Bukankah Zat yang menciptakan langit dan bumi mampu menciptakan manusia yang serupa mereka itu (di akhirat kelak)? Benar. Dialah yang Maha Banyak Mencipta lagi Maha Mengetahui.
82. Innam amruh i arda syai'an ay yaqla lah kun fa yakn(u).
Sesungguhnya ketetapan-Nya, jika Dia menghendaki sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka, jadilah (sesuatu) itu.
83. Fa subnal-la biyadih malaktu kulli syai'iw wa ilaihi turja‘n(a).
Maka, Mahasuci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya kamu dikembalikan.
Demikian itu bunyi bacaan surat yasin untuk ibu hamil. Semoga bermanfaat.
Kontributor : Mutaya Saroh