Suara.com - Kejadian terjatuhnya bus peziarah di Objek Wisata Guci, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, menyisakan luka yang mendalam bagi warga sekitar. Bus yang membawa rombongan peziarah ini diduga mendadak mengalami rem blong usai ditinggal sopirnya untuk sekadar beristirahat di luar bus sebentar setelah akhirnya bus mendadak berjalan sendiri karena dugaan rem blong hingga terjatuh ke sungai.
Detik-detik terjatuhnya bus berwarna merah ini pun terekam oleh warga sekitar dan mendadak viral di media sosial. Puluhan penumpang yang menjadi korban luka-luka pun dilarikan ke unit kesehatan terdekat dan 1 orang penumpang dilaporkan meninggal dunia dalam kejadian ini. Hal ini pun diungkap oleh perwakilan Relawan PMI Tegal, Ramedhon.
"Untuk jumlah korban meninggal di bus ini sebanyak 1 orang, lalu 31 orang luka-luka dan 6 lainnya selamat tanpa luka,” ungkap Ramedhon kepada wartawan, Minggu (7/5/2023) kemarin.
Kejadian bus dengan rem blong ini juga sempat terjadi di Sitinjak Lauik, Padang, Sumatera Barat beberapa waktu lalu. Namun, bus ini berhasil diselamatkan oleh warga sekitar yang memahami kode sang sopir dan kernet yang memberitahu bahwa rem bus tersebut blong.
Baca Juga: Dugaan Anak Kecil Lepas Rem, Sebabkan Bus Tanpa Supir Meluncur ke Jurang Guci Tegal
Seorang pria pun mendadak melemparkan batu besar ke arah ban belakang untuk menahan agar bus tidak terus berjalan di turunan tajam itu. Aksi heroik ini pun dipuji oleh warganet.
Kejadian bus dengan rem blong ini menjadi perbincangan publik. Lalu, apa yang menyebabkan bus sering kali mengalami rem blong? Simak inilah penjelasan selengkapnya.
Sistem pengereman di bus dan kendaraan besar lainnya seperti truk berbeda dengan sistem yang ada di mobil biasanya. Untuk bus dan truk biasanya dilengkapi dengan beberapa sistem pengereman seperti rem angin dan rem mesin sebagai pengamanan ganda.
Secara garis besar, penyebab terjadinya rem blong yang paling umum ada 3 penyebab, yaitu adanya tekanan udara yang kurang di sistem pengereman Air Over Hydraulic (AOH), vapour lock atau penguapan sistem rem, dan brake fed yang menyebabkan kampas pada rem sering mengalami panas berlebihan.
Penyebab yang paling sering terjadi adalah adanya brake fade dimana cakram tidak kuat menahan beban kendaraan sehingga tidak terjadi deselerasi akibat panas yang muncul. Gaya gesek pada cakram menjadi nol sehingga menyebabkan ban kendaraan terus melaju tak terelakkan.
Cara mengatasi brake fase ini adalah dengan menyeimbangkan penggunaan sistem pengereman lain yang terdapat di kendaraan. Jika di jalan menurun, sopir bisa menggunakan sistem pengereman lain seperti rem angin yang memberikan tekanan udara sehingga dapat menghentikan laju kendaraan.
Sedangkan untuk penyebab kurangnya tekanan udara dan penguapan pada sistem hidraulik dapat dicegah dengan pengecekan sistem pengereman pada kendaraan secara berkala.
Kronologi Bus Masuk Jurang di Guci Tegal
Awalnya, bus itu terlihat sedang berhenti di parkiran. Sopir bus lantas mulai memanaskan mesin bus dan sejumlah penumpang dikabarkan sudah masuk ke dalam.
Namun, sopir itu meninggalkan kemudinya dan keluar dari bus. Hal itu dilakukan dalam posisi mesin yang sudah menyala dan menarik rem tangan.
Selang berapa lama, bus itu mendadak bergerak sendiri tanpa sopir ke arah jembatan. Naas, bus kemudian terguling dan jatuh ke dasar sungai yang kondisinya dangkal.
Dugaan sementara, penyebab dari bergeraknya bus itu hingga jatuh ke jurang karena hand rem kurang berfungsi, serta ganjal kurang besar.
Berdasarkan keterangan warga, penumpang bus yang alami kecelakaan tersebut merupakan rombongan jemaah pengajian yang tengah berwisata ke Guci, Kabupaten Tegal. Mereka sempat menginap selama satu malam di Guci.
Kontributor : Dea Nabila