Suara.com - Personel Satreskrim Polrestabes Medan menciduk enam pelaku penganiayaan secara bersama-sama yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Adapun peristiwa ini terjadi di daerah Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Pelaku berjumlah enam orang, tiga di antaranya berusia anak-anak yakni MR, PS, BB. Sedangkan tiga pelaku lainnya sudah dewasa yaitu FE (21), FD (21), dan JS (19);
"Peristiwa penganiayaan itu terjadi di Bumi Perkemahan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Kamis (12/4) sekira pukul 16.30 WIB," kata Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda, melalui Kasat Reskrim Kompol Teuku Fathir Mustafa, Sabtu (6/5/2023).
Korban penganiayaan yang berumur 15 tahun, kata Fathir sempat dibawa ke RSUP Adam Malik Medan.
Baca Juga: Penganiayaan Terhadap SAPMA PP Ditanggapi Serius oleh Kasatpol PP Garut, Begini Katanya!
"Namun pada hari Senin (17/4), korban di nyatakan meninggal dunia," ucapnya.
Fathir menjelaskan penangkapan terhadap para pelaku, bermula dari adanya informasi yang disampaikan masyarakat kepada Satreskrim Polrestabes Medan.
Kemudian personel melakukan penyelidikan dengan menggunakan video yang beredar, yakni video ketika korban sedang dianiaya oleh pelaku yang berjumlah enam orang.
"Motif pelaku menganiaya, karena merasa emosi ketika korban melaksanakan kegiatan konvoi di daerah Sibolangit," katanya.
Fathir menjelaskan para pelaku sudah dalam penanganan, dan juga akan melakukan pengembangan terhadap kasus penganiayaan tersebut.
Baca Juga: Dua Nenek di Kelapa Gading Diinjak dan Ditusuk WNA Nigeria yang Ngamuk di Apartemen
Terhadap para pelaku dijerat dengan pasal penganiayaan yang mengakibatkan korban seorang anak masih di bawah umur meninggal dunia.
Kasat Reskrim juga menyampaikan imbauan Kapolrestabes Medan kepada para pelajar khususnya untuk mendapatkan pengawasan dan perhatian dari orang tua.
"Para pelajar agar dapat menjadikan kasus penganiayaan tersebut sebagai pembelajaran kaitannya dengan tidak melakukan perbuatan yang berlawanan dengan aturan yang berlaku," kata Fathir.