WHO Cabut Status Pandemi Covid-19 di Tengah Lonjakan Kasus di Indonesia

Sabtu, 06 Mei 2023 | 14:18 WIB
WHO Cabut Status Pandemi Covid-19 di Tengah Lonjakan Kasus di Indonesia
Ilustrasi COVID-19. - WHO Cabut Status Pandemi Covid-19 di Tengah Lonjakan Kasus di Indonesia [Suara.com/Eko Faizin]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Organisasi kesehatan dunia, WHO resmi mengakhiri status pandemi COVID-19. Namun, keputusan ini diumumkan saat kasus di Indonesia sedang kembali melonjak. Tercatat, ribuan orang per awal Mei 2023 terinfeksi virus corona.

Tak hanya kasus positif, angka kematian pasien COVID-19 juga bertambah. Adapun penyebaran jumlah orang yang terinfeksi tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Di mana yang terbanyak, terdapat pada wilayah-wilayah di Pulau Jawa.

WHO Umumkan Pandemi Berakhir

WHO mengumumkan bahwa status darurat global untuk COVID-19, resmi berakhir, pada Jumat (5/5/2023). Meski begitu, mereka tetap mengingatkan jika pencabutan ini bukan berarti dunia sudah bebas dari serangan virus corona.

Baca Juga: Telah Membunuh 6,9 Juta Jiwa, WHO Resmi Umumkan Berakhirnya Masa Darurat Covid-19 Dunia

Sebab, virus itu masih tetap akan menginfeksi manusia layaknya HIV. Namun, pencabutan status darurat menjadi momen paling penting karena selama tiga tahun masyarakat kerap mengalami pembatasan aktivitas. Di mana banyak yang merasa stres.

Kasus COVID-19 di Indonesia Kembali Meningkat

Pasca momen perayaan Idul Fitri, kasus COVID-19 di Indonesia kembali meningkat. Hal ini diduga lantaran masyarakat sudah terbiasa hidup tanpa masker, termasuk saat bersilaturahmi dan bersalam-salaman dengan sanak saudara saat lebaran.

Indonesia mencatat per Kamis (4/5/2023), pasien positif bertambah 2.417, sehingga totalnya menjadi 6.782.048 orang. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga sempat mengimbau agar masyarakat kembali menerapkan pola hidup sehat.

"Masyarakat diimbau untuk memperhatikan kesehatan dan daya tahan tubuh, mematuhi aturan pemerintah serta saling mengingatkan untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat," kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam siaran pers, Rabu (3/5/2023).

Baca Juga: WHO Cabut Status Kegawat Daruratan Global Covid-19, Pandemi Sudah Berakhir? Ini Pesan Pakar Kesehatan

Angka Aktif Harian

Per tanggal 4 Mei, angka aktif harian COVID-19 tercatat sebanyak 16.953 kasus. DKI Jakarta menjadi penyumbang jumlah terbanyak dengan total 785 kasus. Kemudian, disusul oleh Jawa Barat dengan total 483 kasus, Jawa Timur dengan 348 kasus, dan Jawa Tengah 228 kasus.

Sebaran COVID-19

Adapun berikut sebaran COVID-19 di berbagai wilayah Indonesia per Kamis (4/5/2023). Data ini diurutkan berdasarkan provinsi yang paling banyak menyumbang kasus, yakni DKI Jakarta dan paling sedikit, Gorontalo.

1. DKI Jakarta: 785
2. Jawa Barat: 483
3. Jawa Timur: 348
4. Jawa Tengah: 228
5. Banten: 152
6. Lampung: 57
7. DI Yogyakarta: 53
8. Kalimantan Timur: 41
9. Bali: 32
10. Sulawesi Selatan: 26
11. Sumatera Selatan: 23
12. Kalimantan Selatan: 18
13. Kalimantan Tengah: 17
14. Kalimantan Barat: 16
15. Sulawesi Tengah: 14
16. Sumatera Utara: 14
17. Jambi: 13
18. Kalimantan Utara: 13
19. Riau: 11
20. Sulawesi Barat: 11
21. Kepulauan Riau: 10
22. Papua Barat: 9
23. Sulawesi Utara: 7
24. Sumatera Barat: 6
25. Maluku Utara: 6
26. Bangka Belitung: 6
27. NTT: 4
28. Sulawesi Tenggara: 3
29. Maluku: 2
30. Papua: 2
31. Aceh: 2
32. Bengkulu: 2
33. NTB: 2
34. Gorontalo: 1

Angka Kematian

Berdasarkan catatan per tanggal tersebut, pasien yang meninggal dalam kasus COVID-19 ini bertambah 32 orang. Sehingga, jika diakumulasi secara keseluruhan, jumlahnya meningkat menjadi 161.384. Sementara yang sembuh juga bertambah sebanyak 1.139 orang.

Jadi, total pasien yang sembuh sejak awal COVID-19 muncul bertambah menjadi 6.603.711. Lalu, pada 4 Mei kemarin, 30.101 orang dari seluruh wilayah Indonesia menjalani pemeriksaan. Di mana yang berstatus suspek tercatat ada 2.128 orang.

Kemenkes Sebut COVID-19 Jadi Penyakit Biasa

Jubir Kemenkes Mohammad Syahril menyebut bahwa status COVID-19 kekinian sudah tidak darurat lagi. Berakhirnya pandemi yang sudah diresmikan WHO, lanjutnya, membuat hal tersebut menjadi penyakit biasa atau umum, seperti batuk.

Meski begitu, Syahril meminta agar masyarakat tetap waspada dan menjaga kesehatan. Sebab, COVID-19 masih akan terus ada dan bahkan hidup berdampingan dengan manusia. Terlebih, di Indonesia sendiri, kasusnya sedang kembali melonjak.

Kontributor : Xandra Junia Indriasti

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI