Suara.com - Elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menduduki posisi puncak dalam simulasi calon presiden (capres) yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI). Prabowo menjadi yang paling teratas baik dalam simulasi 34 nama semi terbuka, simulasi tertutup 10 nama, dan simulasi tertutup empat nama.
"Pak Prabowo sejak Januari 2023 sampai April itu terus mengalami penguatan," kata Direktur LSI Djayadi Hanan melalui YouTube Lembaga Survei Indonesia di Jakarta, Rabu (3/5/2023).
Dalam simulasi 34 nama semi terbuka, elektabilitas Prabowo mencapai 26,5 persen, diikuti dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas sebesar 24,9 persen, lalu mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebesar 19,8 persen.
Lebih lanjut, pada simulasi tertutup 10 nama, elektabilitas Prabowo mencapai 28,3 persen, Ganjar sebesar 27,3 persen, dan Anies Baswedan 21 persen.
Baca Juga: PDIP Sudah Tunjuk Ganjar Pranowo Capres, Gibran Tegaskan Masih Mengerucut Dua Nama
“Pak Ganjar cenderung mengalami penurunan atau pelemahan selama tiga atau empat bulan terakhir, sementara Pak Prabowo cenderung mengalami penguatan. Anies Baswedan mengalami sedikit penguatan dari Februari ke April, tetapi tidak setinggi Pak Prabowo,” terangnya.
Kemudian, dalam simulasi tertutup empat nama, Prabowo Subianto tetap unggul dengan elektabilitas mencapai 33,1 persen, Ganjar Pranowo 31,8 persen, dan Anies Baswedan 25,3 persen.
“Puan Maharani 2,2 persen, 7,5 persen belum menjawab,” ucapnya.
Djayadi menjelaskan bahwa survei dilaksanakan sebelum pengumuman Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang diusung oleh PDI Perjuangan. Oleh karena itu, LSI masih memasukkan nama Puan Maharani ke simulasi tertutup empat nama.
Survei LSI dilakukan terhadap responden yang memiliki hak pilih, yakni yang sudah berusia di atas 17 tahun. Sampel survei itu dipilih secara acak (multistage random sampling) dan melibatkan 1.220 responden. Data survei diambil pada 12-17 April 2023.
Baca Juga: Maria Ozawa Disebut sedang Ciuman yang Diduga Ganjar Pranowo?, Begini Faktanya
Margin of error survei diperkirakan kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Wawancara dilakukan secara tatap muka oleh pewawancara yang dilatih. [ANTARA]