Suara.com - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh, menjelaskan kronologi penembakan di kantornya yang dilakukan oleh Mustopa, pria yang mengaku sebagai nabi. Awalnya, pria asal Lampung usia 60 tahun itu berencana menemui pimpinan MUI.
Mustofa saat itu sempat diterima oleh dua orang resepsionis. Apalagi, Mustofa memang tak memiliki janji untuk bertemu salah satu pimpinan MUI.
"Dia datang dengan tiba-tiba tanpa ada janji, maka harus mendaftar dulu ke resepsionis," ujar Niam di kantor MUI Pusat, Selasa (2/5/2023).
Baru sebentar dilakukan pendataan, Mustopa disebutnya langsung mengeluarkan air soft gun dan menembak ke arah dua resepsionis bernama Tri dan Bambang.
Baca Juga: Tak Menyangka, Sosok Mustopa Pelaku Penembakan Kantor MUI di Mata Tetangga
"Kemudian menembakkan sebanyak tiga kali tembakan, setelah tiga kali tembakan keluar lagi dari kantor, dari gedung," jelasnya.
"Akhirnya sekuriti kami berhasil mengamankan dan setelah itu diamankan polisi dan alhamdulilah sangat cepat hadir untuk menindaklanjutinya," ucapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan saat Mustopa beraksi para pimpinan sedang melakukan rapat internal sejak pukul 10.00 WIB. Para peserta rapat juga tak mengetahui kejadian itu karena baru dapat laporan sekitar pukul 11.40 WIB dan penembakan terjadi 25 menit sebelumnya.
"Ada interupsi dari sekretariat yang mengabarkan ada insiden dan kita lihat bareng-bareng foto kemudian video yang menunjukkan kronologis kejadian," pungkasnya.
Dua Korban
Baca Juga: Ngaku Wakil Nabi, Begini Rekam Jejak Pelaku Penembakan Kantor MUI Pusat
Sementara Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) MUI bidang Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa, Arif Fahrudin, mengatakan penembakan itu mengakibatkan dua orang staf menjadi korban
Salah satu staf MUI disebutnya mengalami luka lantaran terkena serpihan kaca. Pelaku memang diketahui menembaki pintu gedung MUI yang terbuat dari kaca.
Sementara, salah seorang staf lainnya yang menjadi korban terkena gesekan peluru air soft gun yang ditembaki pelaku.
"Luka staf kami dua orang. Staf rumah tangga. Dan kena serpihan kaca. Ada yang kena gesekan peluru," ujar Arif kepada wartawan, Selasa (2/5/2023).
Atas kejadian ini, salah seorang staf kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Agung, Manggarai untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Sementara satu staf lainnya sedang dimintai keterangan.
"Satu lagi diminta keterangan. Satu dirawat di RS Agung Manggarai," pungkasnya.