Suara.com - Partai Hanura memberikan kritikan pedas terkait manuver politik yang dilakukan Wiranto. Ini setelah mantan Ketua Umum Partai Hanura itu mendatangi Partai Gerindra dan PPP dengan memboyong banyak nama—eks kader Hanura dan komunitas binaannya—untuk dititipkan sebagai calon legislatif.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Hanura, Benny Rhamdani mengatakan, langkah politik Wiranto itu justru membuka 'aib' politik diri sendiri. Bukan tanpa alasan, Benny menyebut sosok Wiranto selama ini dipandang sebagai ketua umum partai politik dan memiliki segudang pengalaman di pemerintahan.
Namun semua rekam jejak Wiranto itu justru dinilai tercoreng, setelah mantan Menko Polhukam tersebut dengan mudah menyerahkan nama anak buahnya ke partai lain.
"Wiranto sebenarnya membuka aib mualitas berpolitik dirinya secara langsung ke publik. Dia kan mantan ketua umum partai politik dan berpengalaman di sejumlah jabatan sebelumnya, tapi dengan cara murah menyerahkan anak buahnya ke partai lain," kritik Benny dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/5/2023).
Baca Juga: Rekam Jejak Dua Tokoh yang Temani Prabowo Sambut Wiranto, Sinyal Gabung Gerindra?
Benny menilai jika Wiranto memang benar tokoh besar, seharusnya ia tidak perlu mendatangi sejumlah partai. Sebaliknya, Wiranto dinilai hanya tinggal menunggu kedatangan elite partai lain untuk meminta pertimbangannya. Tak terkecuali terkait kader yang sekiranya berkompeten untuk menjadi calon legislatif.
"Jika Wiranto itu tokoh besar dan memiliki kader-kader sebagaimana yang ia klaim, harusnya ia yang didatangi para elit partai untuk dimintai pertimbangan," ujar Benny.
"(Pertimbangan) tentang orang-orang yang kompeten yang menjadi kadernya untuk dilamar sebagai calon legislatif. Bukan dia yang mendatangi partai-partai dan menyerahkan anak buahnya. Kayak ngasih bungkus kacang aja," sambungnya.
Dalam kesempatan ini, Benny juga menegaskan bahwa nama-nama yang dibawa Wiranto ke PPP dan Partai Gerindra bukan merupakan kader Partai Hanura. Ia mengaku sama sekali tidak mengetahui nama-nama yang diklaim Wiranto sebagai kader Hanura.
"Kami nggak tahu siapa yang disodorkan Wiranto ke PPP dan Partai Gerindra. Kalau mereka disebut sebagai kader Hanura, tapi apakah mereka mengantongi KTA Partai Hanura yang ditandatangai Pak OSO (Ketua Umum Hanura)?" tanya Benny.
Baca Juga: Mantan Ketum Hanura Blak-blakan Kader Militannya Pindah ke Gerindra dan PPP
Benny menjelaskan bahwa setiap kader Hanura pasti memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA). Itu menjadi bukti bahwa mereka resmi terdaftar sebagai pengurus di bawah kepemimpinan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO).
Karena itu, lanjut Benny, aksi 'jualan' Wiranto ke partai lain hanyalah pepesan kosong. Ia menegaskan bahwa seluruh pengurus hingga kader Partai Hanura hingga kini masih solid.
"Saya pastikan tidak ada kader Partai Hanura yang 'lompat' ke partai lain. Apa yang dilakukan Wiranto, nggak ada pengaruhnya terhadap Hanura. Ini karena seluruh pengurus dan kader partai dari tingkat pusat sampai daerah solid untuk menghadapi Pemilu 2024," tegas Benny.
Benny pun memandang aksi Wiranto membawa banyak nama ke Partai Gerindra dan PPP merupakan bentuk cari panggung politik jelang Pemilu 2024. Salah satunya dengan bertujuan untuk merusak solidaritas Partai Hanura jelang Pemilu 2024.
"Yang dilakukan Wiranto motif cari panggung (politik) jelang Pemilu dan hiburan di hari tua. Ini lelucon pemilu, 'Cara ketawa' ala Wiranto," sindir Benny.
Disclaimer:
Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.