Suara.com - Kasus kematian Aisiah Shinta Dewi Hasibuan yang terjatuh di bawah lift Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, masih menyisakan emosi pada pihak keluarga.
Salah satunya, keluarga Aisiah menyesalkan sikap petugas bandara yang tidak mengizinkan mereka untuk melihat rekaman CCTV dalam lift, tepat saat menyadari Aisiah hilang.
Kakak korban, Raja Hasibuan mengungkapkan amarahnya ketika ditemui awak media di rumahnya pada Minggu (30/4/2023).
Menurut dia, pihak keluarga telah meminta kepada petugas bandara untuk melihat rekaman CCTV dalam lift, namun ditolak dengan alasan ada sejumlah prosedur yang harus dilewati.
Padahal jelas-jelas Aisiah sempat menelepon keponakannya dan mengabari sedang terjebak di lift. Sayang laporan itu tidak ditindaklanjuti oleh pihak petugas di Bandara Kualanamu, meski titik lokasi hilang sudah jelas di lift.
"Jadi kami minta CCTV (Bandara Kualanamu), tapi mereka banyak prosedur atau gimana. Itu kan titiknya (Aisiah hilang) sudah tahu, kalau titiknya di lift. Jadi ngapain kita ke mana-mana lagi, harusnya CCTV dilihat ketahuan," kata Raja Hasibuan.
Rasa kesal Raja bertambah ketika video CCTV dalam lift yang merekam detik-detik Aisiah jatuh justru beredar, tepat tiga hari setelah adiknya ditemukan tewas. Ia pun semakin emosi ketika adiknya dianggap tewas karena kelalaiannya sendiri.
Menurut Raja, melihat rekaman CCTV menjadi penting untuk mengetahui keberadaan Aisiah, sebab dalam komunikasinya yang terakhir, ia mengaku terjebak di dalam lift.
Hal lain yang disesalkan pihak keluarga adalah tidak maksimalnya bantuan yang diberikan petugas bandara dalam mencari Aisiah. Menurut Raja, hingga dini hari, pihak keluarga terus mencari perempuan berusia 43 tahun itu, tanpa dibantu petugas bandara.
Baca Juga: Merasa Aneh, Hotman Paris Siap Proses Hukum Kasus Wanita Jatuh di Lift Bandara Kualanamu
Pihak Angkasa Pura angkat bicara