Suara.com - Ribuan buruh yang tergabung dalam Partai Buruh memadati Istora Senayan Jakarta saat peringatan Hari Buruh atau May Day pada Senin (1/5/2023).
Pantauan Suara.com mereka asyik berjoget sembari mendengarkan lantunan musik yang diputar pihak penyelenggara acara.
Bahkan, Presiden Partai Buruh Said Iqbal sempat melakukan crowdsurfing atau berselancar di atas kerumunan massa buruh. Saat itu Said sempat diangkat oleh massa secara bergantian, seolah ia berselancar diatas keramaian.
Usai melakukan Crowdsurfing, Said Iqbal kemudian melakukan pidato. Sebelum melakukannya ia mencoba membakar semangat para buruh dengan menyanyikan lagu Halo-halo Bandung.
"Halo-halo Bandung, Ibu Kota Priangan," teriak Said dari atas panggung, di Istora Senayan.
Kemudian saat Said melakukan pidatonya di hadapan para buruh, satu demi satu buruh mulai meninggalkan kursi dan lapangan indor yang ada di dalam Istora.
Beberapa kali, Said mencoba memperingatkan para buruh agar tidak meninggalkan tempat acara sebelum acara berakhir.
"Hei jangan pulang dong," kata Said.
Peringatan Said kepada para buruh ini bukan hanya sekali namun beberapa kali, selama ia melakukan pidato di depan para buruh.
Baca Juga: Ogah Koalisi dengan Parpol Pendukung Cipta Kerja, Partai Buruh Dukung Najwa Shihab Jadi Bacapres?
Hingga akhirnya, Said Iqbal mengakhiri pidatonya dan acara dilanjutkan dengan hiburan musik dangdut.
Sebelumnya, Said Iqbal mengatakan, dalam aksi kali ini ada sekitar 60 federasi serikat buruh yang tergabung. Said mengklaim ada sekitar 50 ribu massa menghadiri kegiatan May Day tahun ini.
"Lebih dari 50 ribu orang bergabung dalam aksi May Day hari ini dan sebagian besar ada yang kembali karena mereka sudah terlalu lelah," kata Said saat di Istora Senayan pada Senin (1/5/2023).
Rencananya, Said mengemukakan ingin mengadirkan 100 ribu massa dalam gelaran May Day tahun ini. Namun agenda tersebut berdekatan dengan suasana libur Lebaran.
"Rencana kami, tadinya 100 ribu tapi karena masih libur kami kurangi," ucap Said.
Namun, ia memastikan, jika peringatan May Day yang diselenggarakan Partai Buruh digelar serempak di 38 provinsi.
"Ada 38 provinsi serempak, bahkan kota di pegunungan Papua Selatan, Papua pegunungan papua tengah papua induk aksi."
Said Iqbal menganggap May Day merupakan hari kebangkitan kelas pekerja. Aksi tersebut bakal terus bergulir terhadap tuntutan kelas pekerja.
"Nah dalam Mayday Fiesta, tiap pimpinan, serikat buruh serikat petani dan setiap kelas pekerja lain semua berpidato," katanya.