Peneliti Waspada Cuaca Panas Bisa Ancam Ketahanan Pangan dan Sektor Pertanian

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 01 Mei 2023 | 09:38 WIB
Peneliti Waspada Cuaca Panas Bisa Ancam Ketahanan Pangan dan Sektor Pertanian
Sebagai Ilustrasi-Area Persawahan di Sungai Renah, Kerinci (Dok pribadi/Ikhwanul Fadli)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat dari Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Mukhammad Faisol Amir meminta masyarakat waspada terhadap potensi ancaman ketahanan pangan dan pertanian dampak cuaca panas belakangan ini.

Hal ini lantaran cuaca panas berkepanjangan dikhawatirkan akan berdampak langsung pada petani, yaitu berkurangnya suplai air dan ancaman kekeringan. Padahal, sumber air yang memadai dan didukung infrastruktur yang baik sangat menentukan produksi pertanian.

“Ketersediaan air sangat penting untuk hasil pertanian dan memastikan keamanan pasokan makanan kita. Oleh karena itu, air harus memiliki kualitas dan kuantitas yang cukup,” kata Faisol pada Minggu (30/4/2023).

Menurutnya, sektor pertanian menyerap sekitar 70 persen dari semua sumber daya air tawar, sehingga menjadikannya penyebab sekaligus bisa menjadi korban dari kelangkaan air. 

Baca Juga: Cuaca Panas Rentan Mengalami Bau Matahari? Ini 4 Tips Ampuh Mencegahnya!

Dengan tingkat konsumsi ini, jika tidak dikendalikan, akan merusak ekosistem dan menghabiskan persediaan air untuk penggunaan lain.

Sedangkan infrastruktur irigasi utama Indonesia terdiri dari bendungan yang dikelola pemerintah yang menyediakan irigasi, air baku untuk industri dan perumahan, serta listrik. Pemerintah membangun dan merawat saluran air yang merupakan bagian dari sistem irigasi primer dan sekunder.

Beberapa hasil studi mengungkapkan, dampak perubahan iklim pada sektor pertanian yang tidak melakukan adaptasi akan meningkatkan kebutuhan air hingga 40 persen.

Selain itu, dalam beberapa dekade mendatang, kelangkaan air dapat mempengaruhi dua pertiga populasi dunia, sehingga memperburuk ekosistem dunia.

Konsekuensinya, akan terjadi peningkatan curah hujan di zona beriklim sedang, variabilitas distribusi curah hujan, frekuensi kejadian ekstrim, serta menyebabkan suhu yang lebih tinggi.

Baca Juga: Viral Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia, Dokter Beri 5 Tips Cegah Heatstroke Mematikan!

Meskipun Indonesia memiliki potensi sumber daya air terbarukan yang luar biasa, Faisol menilai pasokan dan permintaan air seringkali tidak seimbang.

Dengan demikian, manajemen penggunaan air dan sistem pertanian yang inovatif merupakan dua cara paling penting untuk mengatasi tantangan kelangkaan air.

Menerapkan aturan yang menjaga dan melestarikan sumber daya air merupakan salah satu cara untuk mencapai tujuan ini. Metode irigasi yang efektif juga dapat diterapkan untuk menghemat limbah dan meningkatkan hasil pertanian.

“Banyak praktik terbaik sistem pertanian daerah-daerah di Indonesia yang bisa diadaptasi di daerah lain, mulai dari tata kelola irigasi dengan skema pembayaran jasa lingkungan, hingga penggunaan benih yang lebih tahan di lahan kering,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI