Mengapa Gelombang Panas di India Menyebabkan Kematian?

Rifan Aditya Suara.Com
Minggu, 30 April 2023 | 05:13 WIB
Mengapa Gelombang Panas di India Menyebabkan Kematian?
Warga membawa bendera berjalan di tengah badai pasir di Sangam, pertemuan sungai Gangga, Yamuna, dan Saraswati pada sore musim panas di Allahabad, India, pada (23/4/2022). [SANJAY KANOJIA / AFP] - Mengapa Gelombang Panas di India Menyebabkan Kematian?
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bukan hanya di Indonesia, gelombang panas atau heatwave rupanya juga dirasakan di berbagai negara lain di Asia, termasuk India. Di Negara berbentuk republik ini suhu panas bahan telah menyebabkan penutupan beberapa fasilitas umum seperti sekolah, hingga kematian.

Mengapa gelombang panas di India dapat menyebabkan kematian?

Sejak memasuki bulan April, beberapa wilayah di India seperti Bihar, Odisha, Andhra Pradesh, Jharkhand, dan Benggala Barat memang sudah diperingatkan dengan adanya gelombang panas yang cukup parah.

Di enam wilayah tersebut, suhu panas tercatat hingga 44C. Sementara itu, di Ibu Kota India, Delhi suhu panas rata-rata berada di angka 40,4C.

Baca Juga: 5 Bahaya Gelombang Panas, Selain Kebakaran Ternyata Meningkatkan Stres Psikologis

Peringatan tersebut dikeluarkan karena di wilayah itu proporsi pekerja dan buruh yang harus bekerja di luar ruangan cukup tinggi. 

Gelombang panas di India pada akhirnya menelan 13 korban jiwa. Korban tersebut diperkirakan mengalami dampak gelombang panas usai menghadiri sebuah acara penghargaan yang digelar di luar ruangan, tepatnya di negara bagian Maharashtra.

Selain 13 orang tersebut juga ada delapan korban lain yang dilarikan di rumah sakit untuk menerima perawatan medis.

Sementara itu, untuk mencegah adanya korban jiwa lagi, Mamata Banerjee, Menteri di Benggala Barat akhirnya mengambil keputusan untuk menutup semua sekolah di negara bagiannya. Mamata Banerjee juga mendesak lembaga pendidikan swasta mengambil langkah serupa.

Angka kematian akibat gelombang panas di India

Baca Juga: 6 Film Bollywood Tayang Bulan Mei, Ada Afwaah dan Music School

Dalam sebuah studi yang diterbitkan oleh University of Cambridge menyebutkan bahwa setidaknya sudah ada lebih dari 24.000 korban nyawa di India sejak 1992 akibat gelombang panas.

Angka tersebut diperkirakan akan terus bertambah mengingat intensitas gelombang panas yang kian sering terjadi. Studi tersebut juga menyebutkan bahwa 90 persen bagian negara di India terdampak cukup signifikan terhadap gelombang panas.

Proyeksi jangka panjang menyebutkan bahwa gelombang panas di India bisa melampaui batas kemampuan bertahan hidup secara sehat di tahun 2050.

Sebelum tahun 2023 ini, India sempat mencatatkan cuaca panas ekstrem di tahun 2022. Kala itu, suhu panas diperkirakan yang terburuk sejak 122 tahun. Dari 273 hari sepanjang Januari hingga Oktober 2022, India diperkirakan memiliki 242 hari dengan cuaca ekstrem.

Kontributor : Hillary Sekar Pawestri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI