Infografis
Suara.com - Bacaan ayat kursi latin dan artinya bisa diamalkan setiap hari oleh umat Islam. Ayat kursi adalah bagian dalam surat Al-Baqarah ayat ke-255. Setiap umat muslim yang melafalkan dan mengamalkan bacaan ini secara rutin, maka ia akan mendapatkan banyak sekali manfaat dan keutamaannya.
Mengutip dari laman NU Online, apabila umat muslim istikamah membaca ayat kursi setiap kali selesai sholat wajib, maka tidak akan ada yang menghalanginya untuk masuk surga sebelum datangnya hari kematian. Hal ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh An-Nasa'i dalam Al-Yaum wa Al-Lailah.
“Barang siapa yang membaca Ayat Kursi tiap usia salat wajib, tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain - belum datangnya - kematian.” (HR. An-Nasa'i dalam Al-Yaum wa Al-Lailah: 10).
Selian itu, ayat kursi juga menjadi satu ayat paling utama dari seluruh ayat yang ada di dalam Al-Quran. Bahkan, ayat kursi mengandung banyak keutamaan lainnya yang sangat penting untuk diketahui setiap muslim.
Membaca ayat kursi setiap hari terutama setelah selesai sholat dan sebelum tidur, bisa menjadi amalan yang muli di sisi Allah SWT. Dengan mengamalkan ayat ini, umat muslim akan mendapatkan perlindungan dari Allah SWT dan dimudahkan untuk masuk surga.
Bacaan Ayat Kursi Latin dan Artinya
Berikut adalah bacaan ayat kursi latin dan artinya yang Suara.com lansir dari laman NU Online:
Ayat kursi latin sangat penting untuk dilafalkan dan diamalkan oleh setiap umat muslim. Sebagai salah satu doa setelah sholat, ayat kursi mempunyai derajat yang paling tinggi di antara surat ataupun doa lainnya. Oleh karena itu umat Islam dianjurkan untuk selalu membacanya terutama jika dalam keadaan yang sulit.
Dalam bacaan ayat kursi, Allah SWT menegaskan bahwa tidak ada satu zat pun yang layak untuk disembah kecuali diri-Nya. Adapun tulisan ayat kursi latin dan artinya sebagai berikut:
Baca Juga: Pamer Foto Anak Bisa Terkena Penyakit Ain? Ini Penjelasan dari Buya Yahya dan Solusinya
“Allaahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa naum. Lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardli man dzal ladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa biidznih, ya’lamu maa baina aidiihim wamaa kholfahum wa laa yuhiithuuna bisyai’im min ‘ilmihii illaa bimaa syaa’ wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardlo walaa ya’uuduhuu hifdhuhumaa wahuwal ‘aliyyul ‘adhiim.”
