Suara.com - Bulan Syawal baru berjalan seminggu, sehingga masih ada waktu untuk mengerjakan puasa sunnah yaitu puasa syawal. Nah, tahukah kalian bahwa waktu untuk baca niat puasa Syawal ini berbeda dengan puasa wajib?
Kesempatan baca niat puasa Syawal tidak sama dengan puasa Ramadhan. Sebab puasa Syawal adalah ibadah sunnah dan memiliki kelonggaran tersendiri.
Sebagaimana diketahui, niat puasa Ramadhan seharusnya dibaca di malam hari. Biasanya, niat puasa wajib ini diucapkan setelah selesai sholat tarawih berjamaah di masjid.
Selain itu, maksimal niat puasa Ramadhan dibaca waktu sahur sebelum imsak dan adzan subuh. Namun tidak demikian dengan niat puasa Syawal.
Baca Juga: Apa Hukum Puasa Qadha Ramadhan Sekaligus Puasa Syawal?
Umat Islam sebenarnya memiliki kesempatan membaca niat puasa sunnah bulan syawal tidak hanya di malam hari.
Niat puasa Syawal boleh diucapkan pada pagi harinya sampai waktu adzan duhur. Namun dengan catatan, kita belum makan, minum, dan melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
Hal ini juga berlaku pada pembacaan niat puasa sunnah lainnya. Nah, bagaimana bacaan niat puasa Syawal itu sendiri? Berikut ini lafalznya:
Nawaitu shouma ghodin 'an sittatin min syawwaalinn sunnatan lillaahi ta'aalaa
Artinya: "Aku berniat puasa besok dari enam hari Syawal, sunah karena Allah Ta'ala".
Baca Juga: Niat Puasa Syawal 6 Hari Lengkap dengan Dalil dan Hukumnya
Tata Cara Puasa Syawal
Pelaksanaan puasa syawal sendiri sama dengan puasa lainnya. Dimulai waktu subuh sampai adzan magrib berkumandang.
Namun yang utama puasa Syawal dikerjakan selama enam hari. Kita juga boleh melaksanakan puasa tidak secara berurutan.
Misalnya, dilakukan 3 hari puasa di minggu pertama bulan Syawal kemudian dilanjutkan 3 hari berikutnya di minggu kedua.
Meskipun bukan puasa wajib, namun puasa syawal sangat dianjurkan. Sebagaimana bunyi hadist berikut:
"Puasa Ramadhan pahalanya setara dengan puasa sepuluh bulan dan puasa enam hari pahalanya senilai dengan puasa dua bulan. Jumlah keseluruhannya satu tahun penuh." (Diriwayatkan oleh Sa'id bin Manshur dengan sanadnya Tsauban)
Sementara itu, riwayat tentang puasa syawal ini juga disabdakan oleh Rasulullah. Beliau mengatakan:
"Barang siapa berpuasa Ramadan lalu melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka itu setara dengan puasa sepanjang tahun" (HR. Muslim. Imam Ahmad juga meriwayatkan dari hadits Jabir).
Hal yang perlu digarisbawahi sebelum mengerjakan puasa syawal adalah dianjurkan untuk mengqadha puasa ramadhan terlebih dahulu.
Sehingga bagi yang memiliki utang puasa ramadhan, perlu membayar atau mengganti terlebih dahulu. Baru kemudian mengerjakan puasa syawal.
Sekian penjelasan seputar kapan waktu baca niat puasa Syawal yang berbeda dengan puasa wajib Ramadhan.