Efek Domino Kasus Penganiayaan Anak AKBP Achiruddin: Harta Dikuliti, Rekening Diblokir PPATK

Jum'at, 28 April 2023 | 12:52 WIB
Efek Domino Kasus Penganiayaan Anak AKBP Achiruddin: Harta Dikuliti, Rekening Diblokir PPATK
AKBP Achiruddin Hasibuan sedang mengendarai motor Harley Davidson [Instagram/achiruddinhasibuan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus penganiayaan yang dilakukan Aditya Hasibuan pada seorang mahasiswa bernama Ken Admiral berkibat pada sang ayah, AKBP Achiruddin Hasibuan dicopot dari jabatannya sebagai Kabag Bin Ops Direktorat Narkoba Polda Sumut. Hal itu karena Achiruddin terbukti melanggar kode etik Polri karena membiarkan anaknya menganiaya mahasiswa.

Bukan hanya dicopot dari jabatan, Achiruddin juga dikuliti soal harta kekayaannya yang dinilai tak wajar. Bahkan ada temuan bisnis ilegal yang dilakukan oleh perwira polisi tersebut. Simak efek domino kasus penganiayaan anak AKBP Achiruddin berikut ini.

1. Harta Kekayaan Tak Wajar Dikuliti

Imbas viral kasus penganiayaan putranya, harta kekayaan Achirrudin ikut jadi sorotan publik. Dari situs Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Achiruddin terakhir melaporkan kekayaannya ke KPK pada tahun 2021 lalu saat menjabat sebagai kanit 1 subdit 1 Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut.

Baca Juga: Rumah Dinda Safay Dilempari Sajen Oleh Orang Tak Dikenal, Buntut Kasus Penganiayaan Aditya Hasibuan?

Achiruddin tercatat memiliki total kekayaan sebesar Rp 467.548.644 dalam LHKPN. Dia juga hanya melaporkan kepemilikan dua aset, yakni tanah seluas 556 meter persegi di Kota Medan senilai Rp 46.330.000 dan mobil Toyota Fortuner senilai Rp 370 juta. 

Dalam laporan itu, Achiruddin melaporkan kepemilikan kas dan setara kas senilai Rp 51.218.644. Dia juga tercatat tak mempunyai utang pada tahun 2021 itu.

Selain itu, terungkap bahwa Achiruddin melaporkan kekayaannya terakhir pada tahun 2011 atau sempat tak melapor selama 10 tahun. Berdasarkan laman LHKPN, ketika itu Achiruddin masih menjabat sebagai kepala Satuan Narkoba Polres Binjai. 

Namun jumlah kekayaan Achiruddin pada tahun 2011 sama persis dengan yang dilaporkan pada 2021 yakni Rp 467.548.644. Anehnya rincian LHKPN 2011 Achiruddin itu tak dapat diakses karena situs KPK menyebut data tidak bisa ditemukan.

Achiruddin pun sering pamer gaya hidup mewah dengan berbagai jenis kendaraan seperti terlihat lewat akun Instagram pribadinya, @achiruddinhasibuan. Salah satu yang jadi sorotan adalah foto Achiruddin mengendarai motor gede atau moge Harley Davidson Street Glide yang ditaksir memiliki harga Rp 1 miliar untuk keluaran terbaru. Namun  Achiruddin tidak mendaftarkan kepemilikan moge yang dia tunggangi itu dalam LHKPN.

Baca Juga: Diduga Lakukan Pencucian Uang, PPATK Blokir Rekening AKBP Achiruddin dan Anaknya: Ada Miliaran

2. Rekening Puluhan Miliar Diblokir PPATK

Selain itu rekening milik Achiruddin Hasibuan dan Aditya Hasibuan pun telah diblokir Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) buntut kasus penganiayaan yang viral. Pemblokiran rekening keduanya itu dilakukan karena ada indikasi Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Disebut kan bahwa nilai transaksi dalam rekening milik ayah dan anak itu mencapai puluhan miliar.

"Iya (diblokir), kami sedang proses analisis sejak sebelum kasus pemukulan muncul ke publik. Kebetulan ada indikasi penyimpangan sumber dana," ujar Kepala PPATK Ivan Yustiavandana pada Kamis (27/4/2023). Namun tak diungkap secara gamblang nominal uang yang ada di dua rekening tersebut, hanya saja disebut sangat signifikan oleh PPATK.

3. Temuan Dugaan Kepemilikan Gudang BBM Ilegal

Achiruddin juga diduga memiliki gudang solar ilegal tersembunyi yang tak jauh dari rumahnya di Helvetia, Medan. Dugaan Achiruddin memiliki gudang solar itu diungkap warga saat Polda Sumut menggeledah rumah sang perwira polisi pada Rabu (26/4/2023) kemarin terkait kasus penganiayaan yang dilakukan Aditya Hasibuan.

Berdasarkan hasil penggeledahan di gudang solar itu, ditemukan beberapa tangki yang salah satunya ada lambang Pertamina. Dengen tegas pihak Pertamina kemudian memastikan pasokan minyak yang diduga solar itu bukan dari Pertamina. 

"Lambang kan bisa di mana aja ya, yang jelas itu bukan dari Pertamina," kata Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Susanto August Satria.

Pertamina juga belum mengetahui apakah pasokan minyak tersebut diambil dari SPBU atau tidak. "Kita belum tau, masih nunggu Polda Sumut," pungkasnya.

4. KPK dan Polri Diminta Siap-Siap

Kasus penganiayan yang dilakukan anak Achiruddin juga mendapat perhatian dari anggota DPR. Salah satunya Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni yang minta KPK dan Polri siap-siap karena ada indikasi dugaan pencucian uang yang dilakukan Achiruddin.

"Saya harap setelah ini PPATK bisa segera follow up temuan tersebut kepada aparat penegak hukum, baik ke institusi kepolisian maupun KPK agar bisa ditindaklanjuti lebih jauh. KPK dan Polri harus segera bersiap dari sekarang," kata Sahroni dalam keterangannya pada Kamis (27/4/23).

Sahroni mengapresiasi langkah tegas dari PPATK dalam pemblokiran rekening Achriuddin dan Aditya Hasibuan. Selain itu Sahroni juga menilai polisi harus cepat ambil langkah ke pihak yang diduga membantu atau terlibat dalam tragedi penganiayaan yang dilakukan Aditya Hasibuan pada Ken Admiral.

Kontributor : Trias Rohmadoni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI