Suara.com - Video anggota DPRD Bojonegoro diduga tengah memangku seorang perempuan beredar di media sosial. Video tersebut menjadi sorotan karena sosok diduga pejabat itu tampak memangku wanita di kamar hotel.
Dalam video tersebut, terduga anggota DPRD Bojonegoro itu tampak mengenakan kaos hitam. Ia tengah menggendong perempuan berambut pirang yang mengenakan pakaian berwarna putih dan hitam.
Berkenaan dengan hal itu, berikut 5 fakta anggota DPRD Bojonegoro mangku cewek open BO.
Video sudah dihapus
Baca Juga: Polda Bali Selidiki Video Mesum Remaja Gelang Tridatu yang Viral di Media Sosial
Video dengan durasi 11 detik itu diunggah oleh akun TikTok @/s*****i. Akun ini menuding sosok anggota DPRD tersebut sudah melakukan open BO dengan menggunakan uang rakyat.
“Wajah tikus berdasi yang suka open BO, wajah DPRD Bojonegoro nih senggol dong. Menggunakan uang rakyat untuk open BO," tulisnya.
Namun video yang dibagikan tersebut kini sudah dihapus oleh pemilik akun.
Diduga dari Fraksi PKB
Anggota DPRD Bojonegoro berinisial ADP itu diduga merupakan anggota dari Fraksi PKB. Sosoknya dikabarkan terpilih sebagai wakil rakyat dari Dapil 4 Bojonegoro. ADP menduduki Komisi B DPRD Bojonegoro.
Baca Juga: Viral Anak Perwira Polda Sumut Aniaya Mahasiswa, 'Mario Dandy Jilid 2'?
Ketua DPRD Bojonegoro belum bisa memastikan
Beredarnya video tersebut mendapatkan perhatian dari Ketua DPRD Bojonegoro. Meski demikian, Ketua DPRD Bojonegoro itu mengaku pihaknya masih belum bisa memastikan apakah sosok di video tersebut benar merupakan anggotanya.
Bakal dipanggil
Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Bojonegoro Wahyuni Susilowati berencana memanggil anggota DPRD Bojonegoro tersebut atas video yang beredar.
Anggota berinisial ADP itu akan dimintai klarifikasi kebenaran terkait apakah benar dirinya memangku cewek open BO di dalam kamar hotel, seperti video yang sudah viral.
Pemanggilan akun dilakukan setelah lebaran usai. Karena itu, Wahyuni meminta masyarakat untuk bersabar menantikan klarifikasi terbaru dari pihaknya.
MUI Bojonegoro buka suara
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bojonegoro turut berkomentar terkait beredarnya video tersebut. MUI menilai aksi dalam video tersebut merupakan penyakit sosial.
Ketua MUI Bojonegoro KH Alamul Huda berharap agar peristiwa ini tidak terulang kembali. Ia menyebut hal itu hanya akan merusak generasi bangsa. Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak mencari video tersebut.
Selain itu, Alamul Huda turut berpesan agar peristiwa tersebut menjadi pelajaran berharga dan tidak ditiru oleh siapapun. Pengasuh Pondok Pesantren Al Rosyid di Kendal, Desa Ngumplak Ndalem, Bojonegoro itu menegaskan perbuatan ini memiliki risiko yang luar biasa.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma