Hukum Shalat Berjamaah dengan Shaf Renggang

Rifan Aditya Suara.Com
Rabu, 26 April 2023 | 14:37 WIB
Hukum Shalat Berjamaah dengan Shaf Renggang
Viral Potret cara salat Ied Pesantren Al Zaytun yang bikin geger (Instagram) - hukum shalat berjamaah dengan shaf renggang.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pondok pesantren atau Ponpes Al Zaytun masih jadi perbincangan hangat karena sholat berjamaah dengan shaf renggang saat melaksanakan shalat id. Bahkan makmum laki-laki dan perempuan juga bercampur dalam shaf. Lantas, seperti apa hukum shalat berjamaah dengan shaf renggang ini? 

Hukum shalat berjamaan dengan shaf renggang

Kita pahami dulu aturan meluruskan shaf shalat dalam shalat berjamaah. Memastikan bahwa tidak ada kerenggangan dalam shaf shalat berjamaah merupakan salah satu syarat sah sholat.

Disebutkan dalam berbagai sumber, meluruskan dan merapatkan shaf dalam shalat berjamaah merupakan bagian dari tara cara shalat berjamaah yang sempurna.

Baca Juga: Aturan Shaf Shalat yang Benar, Viral Pondok Pesantren Al-Zaytun Sholat Id Jamaah Perempuan di Barisan Depan

Tujuan dari tidak memberikan kerenggangan terhadap shaf shalat adalah agar kita tidak memberikan kelonggaran atau ruang bagi setan.

Rasul bersabda, “Luruskan shaf dan luruskan pundak-pundak serta tutuplah celah. Namun berlemah-lembutlah terhadap saudaramu. Dan jangan kalian biarkan ada celah untuk setan” (HR. Abu Daud no. 666, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud).

Ada ulama yang melarang ada ulama yang memperbolehkan berkaitan dengan hukum shalat berjamaah dengan shaf renggang ini. Shalat berjamaah dengan shaf renggang diperboleh apabila ada keadaan khusus yang menjadi penyebabnya, misalnya seperti tahun lalu ada pandemi covid19, di mana setiap orang harus menjaga jarak minimal 1 meter.

Oleh karenanya, shalat jamaah pun tak bisa dilaksanakan dengan shaf yang rapat. Hal ini dibahas oleh syaikh sa'ad asy syatsri, mengatakan “Tidak diragukan, upaya pencegahan penyakit untuk menjaga nyawa dan menghentikan penyebaran penyakit merupakan perkara taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah ‘azza wa jalla.

Meskipun demikian ada juga yang tidak setuju. Shalat berjamaah dengan cara yang dilaksanakan Pondok pesantren Al Zaytun itu tidak sah.

Baca Juga: Rekam Jejak Panji Gumilang, Pendiri Ponpes Al Zaytun yang Viral karena Salat Ied: Diduga Cabuli Eks Pegawai

Hal itu disampaikan oleh Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad hafizhahullah, “Shalat berjamaah dengan cara seperti itu, hukumnya tidak sah. Mereka dianggap seperti shalat secara sendiri-sendiri sebagaimana jika mereka melakukan shalat seorang diri”.

Dijelaskan dalam hadist riwayat Muslim, bahwa Rasulullah SAW menjelaskan “Shaf yang paling baik bagi laki-laki adalah shaf yang paling awal, sedangkan shaf yang paling buruk bagi mereka adalah shaf yang paling akhir. Dan shaf yang paling baik bagi wanita adalah shaf yang paling akhir, sedangkan shaf yang paling buruk bagi mereka adalah shaf yang paling awal.” (HR Muslim).

Dengan penjelasan di atas, kita dapat melaksanakan shalat jamaah dengan shaf renggang jika ada suatu keadaan yang memaksa, seperti misalnya kejadian pandemi covid-19. Akan tetapi, jika tidak ada kejadian yang memaksa, syariat islam telah menuntun kita untuk melaksanakan shalat jamaah dengan shaf rapat dan tidak boleh dicampur antara laki-laki dan perempuan. 

Laki-laki sudah semestinya menempati posisi shaf terdepan dari barisan shaf shalat jamaah. Kemudian, perempuan menempati shaf paling belakang. 

Demikian itu penjelasan hukum shalat berjamaah dengan shaf renggang.

Kontributor : Mutaya Saroh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI