Rekam Jejak Denny Indrayana, Aktivis yang Bongkar Strategi 'Soft Landing' Jokowi

Rabu, 26 April 2023 | 12:52 WIB
Rekam Jejak Denny Indrayana, Aktivis yang Bongkar Strategi 'Soft Landing' Jokowi
Denny Indrayana. (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktivis Denny Indrayana mengungkap Presiden Jokowi punya dua strategi dalam mengamankan Pilpres 2024 demi mendarat aman alias soft landing usai selesai menjabat. Bentuk soft landing itu adalah program kerjanya dilanjutkan, termasuk pembangunan ibu kota Nusantara (IKN) serta aman dari kasus hukum.

Strategi pertama Jokowi menurut Denny Indrayana adalah cawe-cawe alias turut campur dalam menentukan calon presiden di Pilpres 2024. Kemudian strategi kedua adalah memecah suara dari bakal capres Anies Baswedan dengan cara mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres ketiga di Pilpres 2024. Simak rekam jejak Denny Indrayana yang bongkar strategi soft landing Jokowi berikut ini.

Rekam Jejak Denny Indrayana

Denny Indrayana merupakan aktivis dan akademisi yang lahir di Pulau Laut, Kotabaru, Kalimantan Selatan pada tanggal 11 Desember 1972 sehingga kini berusia 50 tahun. Dia tercatat pernah jadi Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia periode 2011-2014.

Baca Juga: Bakal Diumumkan Hari Ini, Romahurmuziy Soal Capres PPP: Antara GP, PS dan ABW

Rekam jejak Denny sebelumnya adalah menjabat sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Hukum (2008-2009) dan Bidang Hukum, HAM, dan Pemberantasan KKN (2009-2011). Denny juga pernah menjadi Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Gadah Mada (2010-2018) hingga profesor tamu di Melbourne University Law School, Australia (2016-2019).

Selain itu, Denny Indrayana adalah salah satu pendiri Indonesian Court Monitoring dan Pusat Kajian Anti Korupsi Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada. Dia menyelesaikan studi sarjana hukum di UGM, sebelum lanjut program master di Universitas Minnesotta, Amerika Serikat dan program doktor di Universitas Melbourne, Australia.

Denny Indrayana yang dikenal pakar hukum tata negara yang kritis pada masalah korupsi dan mafia hukum pun telah menulis 10 buku terkait isu hukum tata negara dan korupsi. Sejak tahun 2015, Denny mendirikan dan menjadi Senior Partner pada firma hukum Indrayana Centre for Government Constitution and Soviety disingkat INTEGRITY.

Kemudian di tahun 2022, Denny mendapatkan izin praktik pengacara di Melbourne Australia dan membuka kantor cabang INTEGRITY di kota tersebut. Dia bahkan tercatat sebagai satu-satunya pengacara yang punya izin advokat di dua negara sekaligus yakni Indonesia dan Australia.

Denny Indrayana menyatakan dukungan pada Anies Baswedan sebagai calon presiden di Pilpres 2024. Menurut Denny, Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu adalah tokoh parameter konstitusi dan anti korupsi.

Baca Juga: PPP Berpotensi Merapat ke PDIP Usung Ganjar Capres dan Sodorkan Cawapresnya Sandiaga Uno

"Anies Baswedan menurut saya adalah tokoh yang rekam jejaknya paling mendekati kedua parameter yang saya pegang tersebut: Konstitusi dan Anti-Korupsi,” kata Denny dalam keterangan resminya pada Kamis (2/2/2023) lalu. 

Bongkar 2 Strategi Soft Landing Jokowi

Denny Indrayana membongkar Presiden Jokowi punya dua strategi dalam mengamankan Pilpres 2024 demi mendarat aman alias soft landing setelah selesai menjabat. Strategi pertama menurut Denny adalah cawe-cawe alias turut campur dalam menentukan calon presiden di Pilpres 2024. Dia mengutip pernyataan Pengamat Politik Erros Djarot soal Jokowi yang mendukung beberapa capres tertentu dan tidak ikut memilih Anies.

"Target utama adalah sebisa mungkin hanya ada dua pasangan calon dalam Pilpres 2024," kata Denny pada Senin (24/4/2023).

Jokowi disebut ingin dua pasangan calon yang ikut Pilpres 2024 itu adalah orang dekatnya. Hal itu karena orang yang berseberangan berpotensi tak melanjutkan warisan dan program kerja.

Kontributor : Trias Rohmadoni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI