Mengenal Syawalan, Makna dan Filofosi Tradisi Usai Idul Fitri

Rifan Aditya Suara.Com
Senin, 24 April 2023 | 10:55 WIB
Mengenal Syawalan, Makna dan Filofosi Tradisi Usai Idul Fitri
Ilustrasi keluarga muslim, pengertian syawalan (rawpixel.com/Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah melewati bulan Ramadan dengan berpuasa, umat Muslim akan menyambut bulan baru yaitu bulan Syawal. Jika Ramadan identik dengan puasa, bulan ke sepuluh dalam kalender Hijriyah ini salah satunya identik dengan tradisi syawalan.

Beberapa orang mungkin masih cukup asing dengan tradisi ini. Pasalnya, tidak semua masyarakat di Indonesia melakukan syawalan.

Kapan syawalan diadakan?

Sesuai dengan namanya, syawalan diadakan pada bulan syawal. Namun di beberapa daerah, syawalan memang lebih sering ditemukan pada hari ke-7 atau satu minggu setelah perayaan idul fitri.

Apa itu syawalan?

Syawalan atau lebaran ketupat kerap diartikan sebagai bentuk penyucian diri untuk menghapus dosa-dosa yang bersifat horizontal atau berhubungan dengan manusia. Tujuan syawalan tersebut biasanya diwujudkan dengan berkumpul bersama keluarga dan saling maaf memaafkan.

Selain itu, Syawalan juga kerap diartikan sebagai momen berbahagia dan syukuran atas kelancaran melaksanakan ibadah puasa selama sebulan penuh di bulan Ramadhan.

Uniknya, tradisi setelah lebaran ini memang hanya ada di Indonesia. Hanya saja setiap daerah mungkin ada yang memiliki caranya tersendiri dalam merayakan syawalan dan disesuaikan dengan kebudayaan yang ada.

Filosofi syawalan

Baca Juga: Deretan Event Lebaran 2023 Di Jateng, Pemudik Wajib Datang

Mengutip dari laman pemerintah Kapanewon Playen, berikut adalah filosofi syawalan secara umum.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI