FIlosofi ketupat
Dalam bahasa Jawa, ketupat atau kupat diambil dari kata ngaku lepat atau mengakui kesalahan. Dengan begitu maka ketupat dapat diartikan sebagai simbol permohonan maaf akan segala salah.
Sementara itu, bungkus ketupat berupa janur kuning melambangkan penolak bala bagi orang Jawa. Sedangkan bentuk segi empat adalah cerminan prinsip “kiblat papat lima pancer” yang berarti ke mana pun manusia menuju, pasti selalu kembali kepada Allah SWT.
Rumitnya pembuatan bungkus ketupat mencerminkan berbagai kesalahan manusia, sedangkan warna putih di dalam ketupat berarti kesucian setelah memohon ampunan.
Selain itu, ketupat biasanya disajikan lengkap dengan opor atau olahan ayam berkuah santan. Pemilihan lauk ini rupanya juga menyimpan filosofi. Pasalnya santen dalam Bahasa Jawa kerap diartikan sebagai pangapunten atau permintaan maaf.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri