Suara.com - Dua faksi perjuangan kemerdekaan Papua terlibat pertikaian bersenjata di tengah-tengah riuhnya penyanderaan pilot maskapai Susi Air dari Selandia Baru, Kapten Philip Mark Merthens.
Kedua kubu saling serang bak perang saudara. Kedua kubu tersebut terlibat dalam baku tembak di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Sabtu (22/3/2023).
Lantas, apa yang melatarbelakangi adu tembak kedua kelompok tersebut?
Gegara cekcok soal penyerangan pesawat kargo
Diketahui bahwa kedua kubu tersebut bersitegang karena perbedaan pendapat terkait penyerangan pesawat kargo milik Asian One di Bandara Beoga.
Bupati Puncak Willem Wandik mengungkap bahwa salah satu kubu kukuh untuk pesawat tersebut disimpan di distrik Beoga.
Kelompok berinisial JB menghendaki agar pesawat tersebut bisa menjadi sarana ekonomi bagi masyarakat Beoga. Selain itu, mereka juga ingin pesawat tersebut masuk untuk menunjang pembangunan lain di Boega.
Tapi, kubu lainnya menghendaki agar pesawat tersebut tidak disimpan di Beoga.
"Sementara ada kelompok yang bukan berasal dari luar Beoga, yaitu kelompokLK dan AK, berharap agar pesawat jangan lagi melayani di Distrik Beoga," lanjut Willem dalam keterangannya.
Baca Juga: Teror Mematikan KKB, Pasukan TNI Berguguran, Satu dalam Pencarian, Kapuspen: Kasihan Keluarganya
Kelompok LK dan AK diketahui sebagai kelompok dari luar Beoga dan diduga terlibat dalam penembakan pesawat Asian One pada Kamis (13/4/2023) lalu.