Suara.com - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa pada Kamis (20/4/2023) kemarin ia telah melakukan rapat koordinasi di kantor Jasa Raharja yang juga dihadiri Kapolri, Menhub, Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, pengelola jalan tol, dan Kakorlantas untuk membahas tentang antisipasi arus balik.
"Salah satu poin penting yang dibahas adalah kemungkinan terjadi penumpukan (kemacetan) di Hari Selasa (25/4). Arus balik itu diperkirakan angkanya mencapai 203.000 kendaraan, padahal kemampuan jalan tol hanya bisa mengakomodasi 175.000 kendaraan saja, sehingga masih ada sekitar 40.000 kendaraan yang harus ditahan," jelas Muhadjir, Jumat (21/4/2023).
Menko PMK lantas mengimbau para pemudik yang tidak terburu-buru untuk melaksanakan tugas atau beraktivitas di ibu kota supaya memperpanjang masa mudik di kampung halaman.
"Para pemudik bisa lebih memperpanjang masa mudiknya, jadi kalau tidak ada kepentingan yang harus segera dilakukan di Jakarta, mungkin bisa lebih lama dulu di kampung halaman, sambil rekreasi dan belanja oleh-oleh untuk dibawa ke Jakarta," kelakar Muhadjir.
Baca Juga: Kabar Gembira! Menko PMK Beri Potongan Harga Tol Buat Pemudik yang Balik ke Jakarta
Selain itu, Muhadjir Effendy juga akan memberikan potongan harga tol sebesar 20 persen bagi para pemudik yang kembali ke DKI Jakarta.
"Untuk ruas tol Cikampek-Jakarta sudah disepakati dengan Jasa Marga, akan kami berikan potongan sebesar 20 persen kepada pemudik yang kembali ke Jakarta pada tanggal 26-27 April, sedangkan untuk ruas tol Kalikangkung masih dalam tahap negosiasi dengan jasa pengelola jalan tol," kata Muhadjir.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga mengimbau agar para pemudik balik ke tempat kerjanya usai Lebaran pada tanggal 26 hingga 29 April 2023 untuk menghindari kepadatan saat masa puncak.
Adapun bertujuan agar arus lalu lintas tidak stagnan dan arus balik merata. [ANTARA]
Baca Juga: Puncak Arus Balik Libur Lebaran 2023, Diperkirakan Kendaraan Masuk Jakarta Mencapai 203 Ribu