Suara.com - Sebelas nelayan Indonesia terdampar di pulau kecil perairan Australia tanpa makanan dan air bersih selama enam hari.
Kesebelas nelayan asal Rote Nusa Tenggara Timur itu terdampar setelah kapal mereka kandas dihantam siklon tropis Ilsa.
Diberitakan BBC, kesebelas nelayan itu akhirnya bisa diselamatkan oleh aparat Australia Senin 17 April malam.
Perahu Express 1 berhasil selamat dari badai dan terdampar di pulau pasir kecil bernama Bedwell, di Rowley Shoals, Australia.
Baca Juga: Dua Kapal Nelayan Indonesia Hilang di Perairan Australia
Perahu itu ditumpangi 10 orang, kata Otoritas Keamanan Laut Australia (AMSA).
Sementara itu, Perahu Putri Jaya, yang ditumpangi sembilan nelayan, dilaporkan tenggelam dalam kondisi cuaca ekstrem.
AMSA mengatakan delapan nelayan dinyatakan masih hilang.
Namun, satu nelayan berhasil menyelamatkan diri dengan menggunakan jeriken.
Dia bertahan selama 30 jam di laut sampai akhirnya terdampar di pulau yang sama dengan para nelayan yang selamat.
Baca Juga: Carlos Sainz Tak Ambil Pusing dengan Keputusan FIA Soal Penalti GP Australia
Para nelayan dilaporkan berasal dari Desa Papela dan Desa Daiama di Pulau Rote, Kabupaten Rote Ndao, NTT.
Kepala Desa Daiama, Heber Laores Ferroh, mengatakan kepada ABC, nelayan yang hilang termasuk keponakan dan pamannya, yang menjadi kapten kapalnya.
Heber mengaku terkejut mendengar kemungkinan bahwa ada warganya yang hilang.
Kronologi penyelamatan
Patroli pesawat Pasukan Perbatasan Australia (ABF), pada Senin (17/04), menemukan para nelayan itu dalam operasi pengawasan yang dilakukan beberapa hari setelah Topan Ilsa menghantam barat laut Australia pada pekan lalu.
Kemudian, ABF memberi tahu Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA) untuk menyelidikinya.
AMSA menemukan kamp darurat dan memanggil tim darurat dari PHI Aviation. Pada Senin sore, PHI Aviation mengirim helikopter dari Broome, Autralia Barat, untuk mengevakuasi para nelayan.
Pakar SAR PHI Aviation, Gordon Watt, mengatakan fakta bahwa para nelayan itu bisa bertahan begitu lama adalah hal yang “luar biasa”.
Siklon Tropis Ilsa memiliki kekuatan kategori 5, dengan kecepatan angin yang mencetak rekor baru. Siklon itu disebut-sebut sebagai yang terkuat dalam 12 tahun terakhir.
Kemlu Indonesia: Kondisi sehat dan akan dipulangkan
Para nelayan yang berhasil diselamatkan itu menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Broome, kata AMSA.
Mereka dinyatakan sehat, meski baru saja mengalami kondisi yang berat.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Judha Nugraha mengatakan para nelayan itu akan dibawa ke Darwin dan dijadwalkan tiba pada Rabu (19/04).
“Konsulat RI di Darwin telah meminta akses untuk menemui para nelayan dan memberikan bantuan yang diperlukan. Konsulat RI juga akan memfasilitasi proses repatriasi para nelayan ke Indonesia,” kata Judha dalam pesan singkat.