Cerita Bapak Tiga Anak Mudik 20 Jam Naik Sepeda Motor: Tempuh 550 Kilometer

Ruth Meliana Suara.Com
Kamis, 20 April 2023 | 10:12 WIB
Cerita Bapak Tiga Anak Mudik 20 Jam Naik Sepeda Motor: Tempuh 550 Kilometer
Pemudik lebaran ke kampung halamannya dengan menggunakan motor. [ANTARA/Indriani]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ihsan memutuskan mudik Lebaran ke kampung halamannya di Kecamatan Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan, dengan menggunakan motor. Pria berusia 55 tahun ini berangkat menempuh perjalanan sejauh 550 kilometer bersama dengan anak perempuannya.

Bapak tiga anak ini sempat melepas lelah di salah satu SPBU yang terletak di Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Di sana, Ihsan pun menceritakan bahwa ia dan sang putri sudah menempuh perjalanan mudik selama 5 jam atau 200 kilometer.

Ia sempat terjebak macet usai melewati pasar tumpah di kawasan yang dilaluinya, ditambah adanya jembatan yang membuat jalan menyempit. Kemacetan yang dilewatinya mencapai 5 kilometer.

Selain itu, jalan Lintas Timur Sumatera juga mulai dipadati pemudik menuju sejumlah daerah di Sumatera maupun tujuan menuju ke Pulau Jawa.

Baca Juga: Larangan ASN Mudik Pakai Mobil Dinas, Walikota Semarang: Ada Netizen yang Memantau

“Tadi kena macet cukup panjang di Pasar Sungai Lilin, baik arah menuju Palembang maupun Jambi pun sama-sama macet,” ceritanya.

Ihsan mengaku mulai berangkat bersama sang putri selepas salat subuh dari rumahnya di Kota Jambi. Adapun waktu tempuh dari Kota Jambi menuju Kabupaten Bengkulu Selatan adalah 20 jam perjalanan.

Sementara istri dan dua anak lainnya sudah berangkat terlebih dahulu dengan naik bus Minggu lalu. Adapun sang istri dan dua anaknya hanya menjalani perjalanan selama 16 jam jika naik bus.

“Istri dan dua anak berangkat duluan ke Manna naik bus, minggu kemarin. Kalau dengan bus ke Manna itu biasanya 16 jam,” lanjutnya.

Mudik dengan sepeda motor, Ihsan mengaku tak memiliki persiapan khusus. Ia menilai bahwa kondisi jalan raya pada musim mudik Lebaran 2023 jauh lebih baik ketimbang lima bulan lalu, di mana jalanan masih banyak ditemukan lubang dan bergelombang.

Baca Juga: CEK FAKTA: Putri Anne Bocorkan Tidak akan Mudik Bersama Arya Saloka, Alasannya Bikin Geger

Perubahan kondisi jalan itu betul-betul dia rasakan, meskipun diakui memang masih ada jalan yang bergelombang, tapi tidak sebanyak lima bulan lalu saat dia pulang kampung juga.

Pilihan mudik dengan menggunakan sepeda motor, bagi Ihsan, jauh lebih hemat dibandingkan dengan menggunakan kendaraan umum. Bagaimana tidak, Ihsan hanya perlu dua kali isi BBM non-subsidi dengan biaya Rp140.000 untuk bisa sampai di kampung halamannya.

Kalau di perjalanan lelah, ia tinggal istirahat, apalagi kini banyak tempat istirahat. Paling dua atau tiga jam sekali istirahat.

Sekarang banyak tempat istirahat. Kemungkinan juga malam ini dia istirahat di Lahat, baru kemudian paginya melanjutkan perjalanan ke Manna.

Ia berharap bisa selamat sampai tujuan dan bisa berkumpul bersama keluarga pada Hari Raya Idul Fitri 1444 H.

Dalam kesempatan itu, Ihsan berpesan kepada para pengguna jalan lainnya untuk tidak arogan, khususnya yang menggunakan kendaraan roda empat. Perlu saling menghormati dengan sesama pengguna jalan lainnya.

Berbeda dengan Pulau Jawa, jalan lintas Sumatera termasuk sepi, namun kadang kala hal itu menyebabkan para pengendara lalai. Akibatnya banyak terjadi kecelakaan di musim arus mudik ini.

Bagi Ihsan sederhana saja, patuhi peraturan lalu lintas, jika dipatuhi Insya Allah akan selamat sampai tujuan.

Pemudik dengan sepeda motor lainnya, Slamet (35), mengaku memilih menggunakan sepeda motor karena akses menuju kampung halamannya di Sungai Lilin tidak dilalui kendaraan umum.

Dari jalan besar, masih masuk lagi ke dalam selama tiga jam perjalanan lagi. Slamet mudik dari Kita Palembang bersama dua anak dan istrinya itu.

Slamet berangkat dari Palembang pada pukul 06.00 pagi dan sampai di SPBU tersebut pada pukul 09.00 pagi. Setelah melepas lelah, Slamet kembali meneruskan perjalanan ke kampung halaman.

Ia memilih santai saja, karena mudik membawa anak dan istri.

Berbeda dengan Pulau Jawa, mudik dengan menggunakan sepeda motor termasuk jarang dilakukan di Pulau Sumatera. Ini karena jarak antara satu daerah ke daerah lainnya yang cukup jauh.

Situasi itu menyebabkan banyak yang memilih mudik dengan menggunakan kendaraan umum. Selain itu jalan Lintas Sumatera juga kerap dilalui truk, bus maupun kendaraan roda empat dengan kecepatan tinggi serta rawan kecelakaan. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI