1. Dilaksanakan selama enam hari
Pelaksanaan puasa syawal adalah enam hari setelah perayaan hari raya idul fitri. Anjuran untuk melaksanakan puasa syawal tercantum dalam hadis yang berbunyi: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164).
2. Disarankan dilaksanakan sehari setelah shalat ied
Kita akan mendapatkan pahala besar jika melaksanakan puasa syawal dimulai dari sejak sehari setelah shalat ied. Akan tetapi, jika tidak bisa melaksanakan pada hari tersebut pun tak masalah. Puasa syawal selama enam hari ini bisa dilaksanakan kapan saja selama masih di bulan syawal.
3. Dilaksanakan secara berurutan lebih baik
Sangat dianjurkan untuk dapat melaksanakan puasa syawal selama enam hari berturut-turut. Akan tetapi, apabila tidak dapat melakukannya secara berurutan pun tidak masalah.
4. Puasa syawal boleh dilakukan di hari Jum'at dan hari Sabtu
Dalil yang memperbolehkan hal tersebut tercantum dalam Al Majmu'Syarh Al Muhaddzab, 6:309, bahwa Imam Nawawi mengatakan, “Ulama Syafi’iyah berpendapat bahwa dimakruhkan berpuasa pada hari Jum’at secara bersendirian. Namun jika diikuti puasa sebelum atau sesudahnya atau bertepatan dengan kebiasaan puasa seperti berpuasa nadzar karena sembuh dari sakit dan bertepatan dengan hari Jum’at, maka tidaklah makruh.”
5. Lebih baik melaksanakan puasa qodho lebih dulu
Baca Juga: Puasa Sunah di Bulan Syawal, Ustadz Adi Hidayat: Tak Perlu Berurutan, Boleh Dilakukan Berselang
Agar pahala puasa syawal diperoleh secara penuh, disarankan untuk melaksanakan terlebih dahulu puasa qodho, setelah itu menjalankan ibadah puasa di bulan Syawal. Pahala puasa bulan Syawal selama enam hari sama dengan puasa selama setahun penuh.