Suara.com - Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad menyoroti soal naiknya angka kasus Covid-19 di Jakarta. Idris meminta hal ini menjadi perhatian khusus, terlebih lagi tingkat vaksinasi booster warga ibu kota masih terbilang rendah.
Idris menduga, naiknya kasus Covid-19 hingga 50 persen dari angka harian nasional ini lantaran munculnya subvarian corona, arcturus yang sudah masuk Indonesia.
"Kan kasusnya sudah ditemukan di DKI Jakarta pada akhir Maret 2023 lalu, kemungkinan subvarian ini daya tularnya cepat, makanya kasusnya terus meningkat," ujar Idris kepada wartawan, Selasa (19/4/2023).
Karena itu, ia meminta Pemprov DKI Jakarta agar tidak lengah dan segera melakukan upaya untuk melindungi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan yang mempunyai penyakit penyerta atau komorbid.
Baca Juga: Jelang Lebaran, Ancaman Varian Covid-19 Terbaru Intai Warga Kulon Progo
“Pemprov DKI diminta untuk terus mendorong warga untuk vaksinasi, khususnya vaksinasi booster yang angkanya masih rendah yaitu 5,35 juta dosis, bahkan angkanya jauh di bawah Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah yang jumlahnya masing-masing 15,47; 9,37 dan 8,57 juta dosis," ucapnya.
Selain itu, meski pemerintah pusat telah mencabut aturan PPKM sejak akhir Desember 2023 lalu, upaya pencegahan harus tetap dilakukan dan digencarkan, karena penularan Covid-19 masih ada.
"Jadi upaya melindungi diri sendiri dengan perilaku hidup bersih dan sehat serta vaksinasi tetep harus disosialisasikan. Idris menghimbau Pemprov untuk terus menggandeng pengurus RT/RW dan para kader untuk sosialisasikan ini, terlebih dengan adanya subvarian baru ini," pungkasnya.