Suara.com - Lama tak terdengar, Ustaz Yusuf Mansur (UYM) tiba-tiba muncul dengan kabar mengejutkan. Ia resmi terjun ke dunia politik dan bergabung dengan Partai Perindo.
Di partai politik besutan Hary Tanoesoedibjo itu, Yusuf Mansur langsung diberikan jabatan mentereng, yakni Wakil Ketua Umum Bidang Ekonomi Ummat dan Syariah.
Ustaz kondang ini mengaku keputusannya untuk terjun ke politik tidak diambil secara tiba-tiba. Ia menyatakan sudah cukup lama mengamati kalau jalan kekuasaan atau politik bisa menjadi ladang amal untuk memberikan manfaat kepada orang lain.
Lalu ia membeberkan alasan mengapa memilih Perindo sebagai kendaraan politiknya. Menurutnya, ia kepincut dengan Perindo karena partai tersebut dinilai concern dengan perekonomian masyarakat.
Baca Juga: Cek Fakta: Innalilahi, Jenazah Ustadz Yusuf Mansur Dimakamkan Setelah Ashar, UAS Melayat
Lantas berapakah harta kekayaan Yusuf Mansur dan Hari Tanoesoedibjo yang kini memimpin Partai Perindo? Berikut ulasannya.
Harta kekayaan Yusuf Mansur
Yusuf Mansur selama ini dikenal sebagai pendakwah dan pengusaha. Ia memiliki kekayaan dalam bentuk aset dan saham yang ia kembangkan.
Salah satunya, pemilik nama asli Jam’an Nurchotib Mansur itu telah berinvestasi dengan menanam saham PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) senilai 250 juta saham.
Jika satu lembar sahan dibande rol dengan harga kisaran Rp322, maka uang ustaz kondang yang tertanam di di saham MNC Bank itu mencapai lebih dari Rp 80 miliar.
Baca Juga: Jadi Waketum Perindo, Ingat Lagi 'Gebrakan' Kontroversial Yusuf Mansur
Sementara itu, pada pertengahan 2021 lalu, Ustaz Yusuf Mansur juga mengembangkan harta kekayaannya dengan membeli asset berupa saham ZBRA dari perusahaan logistic PT Zebra Nusantara.
Kembangkan bisnis kuliner
Selain membeli saham, Yusuf Mansur juga mengelola kekayaannya dengan mengembangkan bisnis kuliner dalam bentuk kerjasama.
Salah satunya ia bekerja sama dengan pengusaha asal Solo, Jody Broto Suseno dan mengelola sejumlah bisnis kuliner. Di antaranya Waroeng Steak and Shake, Bebek H. Slamet dan Steak Obonk.
Kini ketiga bisnis kuliner itu telah memiliki cabang sedikitnya 200 gerai yang tersebar di berbagai daerah, dengan nilai transaksi mencapai Rp 500 miliar pertahun.
Harta kekayaan Hary Tanoesoedibjo
Hary Tanoesoedibjo merupakan pengusaha yang terjun ke dunia politik. Sebelum mendirikan Partai Perindo, ia bergabung dengan Partai Hanura.
Ia bahkan sempat menjajal Pilpres 2014 bersama Wiranto sebagai calon presiden dan calon wakil Presiden, namun mengalami kegagalan.
Menurut laporan Forbes Real Time Billionaires pada Selasa (31/1/2023), harta kekayaan Hary Tanoe mencapai USD 1 miliar. Jika dikonversi ke rupiah, dengan kurs Rp 15 ribu per dolar AS, maka kekayaannya setara dengan Rp 15 triliun.
Kekayaan itu dia pupuk dari bisnis media yang ia jalani sejak lulus kuliah. Ketika itu, ia terjun ke bisnis tersebut karena orang tuanya Ahmad Tanoesoedibjo merupakan pendiri MNC Group.
Dan hingga kini, Hary telah mengembangkan bisnis media yang dirintis ayahnya, hingga memiliki lebih dari 60 stasiun TV, stasiun radio dan surat kabar.
Ia juga memegang jabatan di sejumlah perusahaan MNC Group, di antaranya Komisaris Utama PT MNC sejak Februari 2004.
Hary Tanoe sendiri menjabat sebagai Direktur Utama PT Global Mediacom sejak 2002. Ia juga memegang jabatan serupa di PT Media Nusantara Citra Tbk sejak 2004.
Jabatan direktur utama itu juga diembannya di PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) sejak 2010, PT MNC Land Tbk sejak 2011 dan PT GLD Property sejak 2012.
Kontributor : Damayanti Kahyangan