Suara.com - Sebuah peristiwa unik terekam kamera dan menjadi viral di media sosial. Seorang pria di Nganjuk, Jawa Timur, mengeluhkan dirinya membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite senilai Rp 30 ribu di SPBU, namun hanya mendapat satu liter.
Dalam video yang menyebar di media sosial itu, terlihat di pria tesebut sampai mengeluarkan BBM yang ia beli dari dalam tangkinya untuk menakar Pertalite yang dibelinya.
Dan benar saja, dari dalam tangka motornya hanya terdapat 1 liter BBM. Padahal dirinya mengaku membelinya dengan uang senilai Rp 30 ribu rupiah.
Aksi pemotor itu lantas viral di media sosial dan grup WhatsApp. Dalam video berdurasi 20 detik itu, si pria itu terlihat berhenti di pinggir jalan sambil mengomel karena BBM yang didapat tidak sesuai dengan nominal yang dibayar.
Baca Juga: Siapa Oklin Fia? Selebgram dengan Tampilan Hijab yang Gemar Pamer Lekuk Payudara dan Bokong
"Telung puluh ewu sak botol ora bek (tiga puluh ribu cuma dapat satu botol tidak penuh). Pom e (lokasi di SPBU) Sengkut," ucap pria itu dalam video itu.
Viralnya video tersebut lantas mendapat tanggapan dari pihak SPBU Sengkut Berbek, Nganjuk, tempat pria itu membeli BBM tersebut.
Pengawas SPBU Sengkut Kecamatan Berbek, Nganjuk, Endah Nurani membenarkan kalau pria itu memang membeli BBM jenis Pertalite disana. Menurut Endah, pria yang ada dalam video viral itu membelinya pada Jumat (14/4/2023).
Usut punya usut, ternyata ada kesalahpahaman antara petugas pengisian BBM dengan pria yang ada dalam video viral tersebut.
Menurut Endah, pihak SPBU sengaja men-setting mesin pengisian dengan hitungan setiap Rp 100 ribu. Dan ketika pria itu mengisi BBM, angka di mesin sudah mencapai Rp 85 ribu.
Baca Juga: Cek Daftar Harga BBM Pertamina di Masa Mudik Lebaran
Endah menambahkan, sistem mesin yang demikian sengaja diberlakukan karena sebelumnya sudah ada kesepakatan dengan para pengendara yang tidak mau mengantre lama.
Sebab jika petugas harus mengembalikan posisi angka pada mesin kembali nol setiap pengisian BBM, maka dianggap akan memakan waktu. Sementara jumlah pengendara yang ingin mengisi BBM membeludak.
Kontributor : Damayanti Kahyangan