Suara.com - Proses evakuasi Prajurit TNI Pratu Miftahul Arifin yang gugur setelah baku tembak dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) bakal dilanjutkan pada Rabu (19/4/2023). Hal tersebut diputuskan lantaran jasad Miftahul yang berada di dalam jurang.
"Lokasinya di dalam jurang sedalam 15 meter sehingga akan dilakukan proses pencarian besok," kata Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono di Base Ops Lanudal Juanda, Surabaya, Selasa.
Akibat adanya penyerangan TPNPB-OPM tersebut, Yudo datang ke Papua guna melihat dan melakukan evakuasi terhadap prajurit yang mengalami luka tembak.
Ia menyebut korban luka sudah dibawa ke rumah sakit di Timika.
Yudo menerangkan kalau kondisi lima orang prajurit yang mengalami luka tersebut terus membaik dan sudah ada yang bisa berjalan saat menuju ke helikopter saat proses evakuasi.
"Sementara empat orang prajurit, sampai dengan saat ini masih belum ada komunikasi. Kemungkinan mereka bertahan karena lokasi tersebut diduga sebagai markas KST," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, TNI juga memutuskan untuk meningkatkan status dari pendekatan secara humanis menjadi siaga tempur. Hal tersebut diputuskan karena adanya kontak tembak yang terjadi.
Aksi kontak tembak tersebut terjadi ketika TNI tengah menyisir daerah Mugi, Nduga, Papua, untuk mencari pilot Susi Air Phillip Mehrtens yang disandera TPNPB-OPM sejak Februari 2023, Sabtu (15/4/2023). Namun ketika itu mereka dihadang TPNPB-OPM dan kontak tembak pun tidak dapat terhindarkan.
Baca Juga: Dua Tersangka Baru Kasus Suap Lukas Enembe, KPK Bakal Segera Umumkan Orangnya