Suara.com - Ketua Komisi B DPRD DKI dari Fraksi PKS, Ismail mengakui kisruh lalu lintas kawasan Santa, Jakarta Selatan memberikan persepsi buruk pada Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. Ia bahkan menyebut masyarakat telah menganggap Heru berupaya menghapus warisan gubernur pendahulunya, Anies Baswedan.
Anggapan ini muncul lantaran Heru membongkar jalur sepeda dan trotoar yang dibuat pada era Anies di Jalan Santa, Jakarta Selatan. Kini, jalur tersebut sudah diaspal dan bisa dilewati kendaraan bermotor.
"Saya membaca ada opini yang seperti itu yang akhirnya timbul di masyarakat bahwa Pj Gubernur sepertinya menghapus legacy (warisan) yang sudah dibuat oleh gubernur sebelumnya," ujar Ismail saat dikonfirmasi, Selasa (18/4/2023).
Ia pun meminta Heru dan jajarannya tak tersinggung dengan anggapan masyarakat tersebut. Sebab, memang opini publik menjadi cerminan atas berbagai kebijakan kepala daerah.
Baca Juga: Ditanya Soal Jadi Cawapres Anies Baswedan, Mahfud MD: Itu Urusan Internal Partai
"Saya pikir tidak perlu tersinggung dia dengan opini yang timbul di masyarakat seperti itu," jelasnya.
Sebaliknya, kata Ismail, Heru malah harus melakukan evaluasi besar-besaran atas masalah ini. Ke depannya, ia ingin Heru tak asal memutus program karena ketidaksukaan dengan Anies atau unsur politik lainnya.
"Itu berarti harus dievaluasi dari internal karena perlu diingat siapapun yang jadi Pj Gubernur selama dua ribu berapa tetap harus mengacu pada RPD yang sudah dibuat dari 2023-2026," pungkasnya.