Suara.com - Bulan Ramadhan sebentar lagi akan berlalu, saatnya umat Islam menyambut hari penuh kemenangan atau biasa disebut dengan Idul Fitri. Setelah berpuasa Ramadhan, muslim bisa melanjutkan ibadah puasa syawal. Sehingga penting untuk mengetahui niat puasa Syawal, tata cara serta jadwalnya.
Sebagaimana namanya puasa Syawal, merupakan puasa yang hanya dikerjakan di bulan Syawal. Puasa ini termasuk puasa sunnah yang dilakukan selama enam hari. Meskipun dilakukan pada bulan Syawal, terapu umat Islam dilarang untuk memulai puasa pada tanggal 1 syawal atau ketika Idul Fitri.
Niat Puasa Syawal
Sama seperti ibadah puasa lainnya, puasa di bulan Syawal harus diawali dengan membaca niat. Berikut adalah niat puasa Syawal:
Baca Juga: Penjelasan, Niat, Waktu, dan Tata Cara Puasa Syawal 2023
Nawaitu shauma ghodzin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.
Tata cara Puasa Syawal
Pada dasarnya tata cara puasa Syawal sama dengan puasa lainnya, hanya saja berbeda pada niatnya. Berikut ini adalah tata cara puasa Syawal.
1. Membaca niat
Baca Juga: Kapan Mulai Puasa Syawal 2023? Ini Jadwal Batas Waktu dan Bacaan Niatnya
Berbeda dengan niat puasa bulan Ramadhan yang harus dibaca pada malam hari atau sebelum terbitnya fajar, niat puasa Syawal boleh dibaca ketika pagi hari hingga sebelum sholat dzuhur. Dengan catatan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan atau minum.
2. Makan sahur
Seseorang yang berpuasa dianjurkan untuk melakukan sahur sebelum adzan Subuh. Meskipun begitu, demikian jika tak melakukan sahur, maka puasa seseorang akan tetap dianggap sah lantaran hukum makan sahur adalah sunnah.
3. Menahan lapar, dahaga, dan juga hawa nafsu
Setelah membaca niat puasa Syawal dan makan sahur, kita harus menahan diri dari segala godaan-godaan yang dapat membatalkan puasa. Adapun batas waktunya yakni sama dengan puasa Ramadhan, sampai waktu Maghrib tiba.
4. Berbuka puasa
Setelah seharian berpuasa, setiap umat Muslim wajib untuk menyegerakan berbula puasa guna membatalkan puasanya tersebut.
Puasa syawal dapat dilakukan selama enam hari berturut-turut tepatnya setelah Hari Raya Idul Fitri yakni pada tanggal 2-7 Syawal. Sebab, 1 Syawal termasuk hari yang diharamkan untuk berpuasa, selain tanggal 10 Zulhijah atau Idul Adha, 11, 12, dan 13 Zulhijah (Hari Tasyrik), serta termasuk hari yang diragukan (hari syak, misalnya diragukan lantaran apakah sudah memasuki 1 Ramadhan atau belum).
Hal ini sebagaimana telah tertulis dalam hadits Muttafaq Alaih dari Abi Sa'id Al Khudri, "Rasulullah SAW melarang puasa di dua hari, hari (idul) Fitri dan hari Kurban."
Puasa selama enam hari di bulan Syawal juga bisa dilakukan secara terpisah-pisah. Misalnya, seseorang memilih melakukan puasa 6 hari itu setiap hari Senin dan Kamis sepanjang bulan Syawal. Atau puasa ini dapat pula dilakukan secara berturut-turut. Seorang muslim bisa melakukan puasa 6 hari di bulan Syawal langsung pada tanggal 2, 3, 4, 5, 6, dan juga 7 Syawal.
Namun, waktu yang paling utama untuk melaksanakan puasa syawal yaitu sehari setelah sholat Idul Fitri tepatnya pada 2 Syawal. Selain itu, puasa syawal juga afdhalnya dilakukan dengan cara mutatabi’ah atau berturut-turut.
Imam Ar-Ramli rahimahullah bersabda yang artinya, “Mengerjakan puasa syawal berturut-turut sehari setelah Idul Fitri lebih utama dikarenakan: (1) lebih segera dalam melakukan ibadah dan (2) supaya tidak bertemu dengan halangan yang membuat sulit untuk berpuasa.” (Nihayah Al-Muhtaj).
Jika Hari Raya Idul Fitri 1444 H jatuh pada 22 April 2023, maka puasa Syawal bisa dilaksanakan mulai Minggu (23/4/2023) hingga akhir bulan Syawal selama enam hari.
Demikian tadi ulasan mengenai niat puasa Syawal, tata cara serta jadwalnya. Semoga bermanfaat!
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari