Terlibat Baku Tembak dengan OPM di Nduga, Lima Anggota TNI Hilang Kontak

Senin, 17 April 2023 | 19:19 WIB
Terlibat Baku Tembak dengan OPM di Nduga, Lima Anggota TNI Hilang Kontak
Terlibat Baku Tembak dengan OPM di Nduga, Lima Anggota TNI Hilang Kontak. [ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasum TNI Letjen Bambang Ismawan menyebut lima anggota hilang kontak saat terlibat baku tembak dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Kelimanya hingga kekinian masih dicari.

"Memang masih ada belum terkonfirmasi, tapi kalau nggak salah tinggal lima orang. Yang lain sudah kembali ke posnya masing-masing," kata Bambang di Monas, Jakarta Pusat, Senin (17/4/2023).

Dalam kesempatan itu Bambang juga membantah klaim TPNPB-OPM yang menyebut enam anggota TNI tewas tertembak. Menurutnya, berdasar informasi yang diterima hanya satu anggota TNI yang tewas atas nama Pratu Miftahul Arifin.

"Jadi yang berita simpang siur kan banyak itu, jadi itu tidak benar. Yang terkonfirmasi meninggal satu orang, yang hari Jumat itu. Yang lainnya sudah kembali ke posnya masing-masing," katanya.

Baca Juga: Prajurit Gugur di Papua, Komisi I: Sudah Waktunya Perpres Pelibatan TNI Atasi Terorisme Diundangkan

Kasum TNI Letjen Bambang Ismawan. (Suara.com/M Yasir)
Kasum TNI Letjen Bambang Ismawan. (Suara.com/M Yasir)

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono juga membantah klaim dari TPNPB-OPM. Ia menegaskan hanya satu prajurit Yonif 321/G yang tewas dalam kontak tembak.

"Sampai pukul 14.03 WIB, informasi yang saya terima secara fisik baru satu orang. Hanya satu orang atas nama Pratu Arifin (Pratu Miftahul Arifin). Informasi yang lain belum kami dapatkan karena kesulitan untuk mencapai lokasi akibat cuaca tidak menentu," ujar Julius dalam konferensi pers di Balai Wartawan Puspen TNI Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (16/4/2023).

Julius menyebut Pratu Arifin gugur pada Sabtu (15/4/2023) sekitar pukul 16.30 WIT. Saat itu Pratu Arifin bersama dengan rombongan Satgas Yonif R 321/GT mendapat serangan saat berupaya mendekati posisi Pilot Susi Air Phillip Mehrtens yang disandera TPNPB-OPM. Akibatnya, Pratu Arifin terjatuh ke jurang dengan kedalaman 15 meter.

"Ketika mencoba untuk menolong, tetapi mendapatkan serangan ulang. Kondisi lainnya masih dalam tahap pendalaman," pungkasnya.

Baca Juga: JDP Minta Penembakan Pesawat Asian One Di Papua Diinvestigasi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI