Suara.com - Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini menyebut, dari 5.209 orang yang menerima bantuan di seluruh Indonesia, 1.876 orang sudah tidak menerima bantuan sosial (Bansos) lagi. Mereka memilih berhenti menerima bansos secara sukarela.
"Namun, kita akan tetap monitoring selama mereka usaha mandiri,” kata Risma menghadiri kegiatan Roadshow PENA di Pendopo dan halaman Kantor Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Sabtu (15/4/2023).
Ribuan orang yang sudah tidak lagi terdaftar sebagai penerima bansos merupakan bagian dari hasil upaya Kemensos dalam meningkatkan kemandirian penerima bansos melalui program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA). Pasalnya, melaui program ini, para penerima bansos diarahkan untuk mengakselerasi kesejahteraannya melalui bantuan usaha ekonomi.
PENA berjalan efektif mulai Desember 2022. PENA menyasar Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) yang berusia produktif (20-45 tahun). Dengan PENA, KPM memiliki usaha mandiri dan tidak terus bergantung pada bansos. KPM PKH sebagai sasaran PENA juha didasarkan pertimbangan data mereka sudah valid.
Baca Juga: Tak Hanya Bansos Beras, Bansos Telur dan Ayam Bakal Diberikan Pemerintah
Pada Roadshow ini juga diadakan bazaar yang melibatkan 70 orang PM PENA dari wilayah Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu). Selain bazaar diselenggarakan juga workshop/pelatihan, dan diseminasi informasi program PENA.
Dari pengamatan langsung di lokasi roadshow, Mensos mendapatkan informasi, beberapa peserta melaporkan keuntungan usaha mereka mencapai 30%. Untuk usaha makanan dan minuman, keuntungan bisa mencapai 50%-60%.
“Iya harus dikelola brandingnya. Dengan keuntungan 30%, sebetulnya masih bisa diolah (ditingkatkan). Caranya dengan meningkatkan kualitas rasa, branding, dan packaging (pengemasan),” katanya.
Risma mengingatkan, kalau pedagang mau mematok harga mahal tentunya pembeli juga butuh kepastian rasa, kepastian kesehatan, kepastian pengamanan, dan kemasan yang cantik.
PENA menargetkan 8.500 penerima di seluruh Indonesia dengan indeks bantuan modal usaha senilai Rp6 juta per PM. Terdapat lima kluster usaha dalam PENA yaitu makanan/minuman, kerajinan, jasa, pertanian dan peternakan.
Baca Juga: Kemensos dan DPR Bantu PPKS di Bengkulu, Nilainya Lebih dari Rp1 Miliar
Selain menghadiri kegitan roadshow, Risma juga akan memberikan motivasi kepada para PM Program PENA dan menyerahkan bantuan YAPI untuk 17 anak yatim/piatu/yatim piatu korban Tragedi Kanjuruhan yang terkumpul melalui donasi kitabisa.com dan Asuransi Astra, dimana bantuan tersebut dimasukkan ke rekening masing-masing penerima manfaat melalui tabungan pendidikan Bank Permata.
Program PENA mengadopsi keberhasilan program pemberdayaan sosial yang dilakukan Mensos Risma ketika masih menjabat sebagai Wali Kota Surabaya. Tujuan dari kegiatan ini adalah, memberikan supervisi dan penguatan kepada para pelaku kewirausahaan dalam program PENA, membantu para penerima manfaat program PENA mempromosikan dan memasarkan produk-produknya kepada khalayak luas, memberikan apresiasi kepada PM program PENA yang sudah siap graduasi (keluar dari bantuan sosial / tidak menjadi penerima bantuan sosial), dan menampilkan program PENA dalam menggraduasi PM.