Contoh Naskah Kutbah Idul Fitri 1444 H: Nikmatnya Orang yang Bersyukur

Aulia Hafisa Suara.Com
Sabtu, 15 April 2023 | 08:00 WIB
Contoh Naskah Kutbah Idul Fitri 1444 H: Nikmatnya Orang yang Bersyukur
Ilustrasi Sholat Id - Contoh Naskah Kutbah Idul Fitri 1444 H (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di Hari Raya Idul Fitri, umat Islam disunnahkan untuk mengerjakan sholat Idul Fitri secara berjamaah. Selesai mengerjakan sholat, ada anjuran agar jamaah mendengarkan khutbah Idul Fitri yang akan disampaikan oleh khatib. Berikut contoh naskah kutbah Idul Fitri 1444 H. 

Menurut Imam Nawawi ulama fikih dari kalangan Mazhab Syafi’i, hukum mendengarkan kutbah setelah sholat Idul Fitri adalah sunnah. Meskipun jika tinggalkan tidak akan berdosa, alangkah baiknya jika kita mendengarkan kutbah Idul Fitri untuk memperoleh keutamaan serta pahala dari Allah SWT. 

Inilah contoh naskah kutbah Idul Fitri 1444 H yang dikutip dari laman NU Online. Teks ini bisa dijadikan referensi kutbah yang disampaikan setelah sholat Idul Fitri. 

Contoh Naskah Kutbah Idul Fitri 1444 H 

Baca Juga: Jelang Idul Fitri 2023, Pemudik Mulai Berdatangan di Terminal Guntur Garut

Allahu Akbar 3 x, walillahil hamd, 

Alhamdulillahil ladzii an’amanaa bini’matil iimaan wal islaam. Wanushalli wanusallimu ‘alaa khairil anaam, sayyidinaa muhammadin wa’alaa aalihii wasohbihi aj-ma’iin, amma ba’du. 

Jamaah muslim yang dirahmati Allah SWT. Marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT karena telah memberikan kita nikmat iman Islam serta nikmat sehat sehingga kita semua dapat berjumpa dengan hari nan suci ini lagi. 

Tak lupa, sholawat serta salam marilah kita panjatkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW serta sabahat dan keluarganya. Semoga kelak kita mendapatkan syafaat dan pertolongannya.  

Jamaah sholat Idul Fitri yang dimuliakan Allah swt, 

Baca Juga: Jadwal Cuti Bersama Lebaran 2023 untuk ASN, Catat Tanggalnya!

Hari ini adalah hari yang sangat mulia. Puncak dari puasa yang dijalankan selama sebulan penuh di bulan Ramadhan adalah Idul Fitri atau hari raya Lebaran. Seluruh umat Islam wajib merayakan hari ini. 

Saking wajibnya perayaan hari ini, kita dilarang berpuasa. Kita jugabsebelumnya diwajibkan untuk menunaikan zakat fitrah yang akan diberikan kepada orang-orang fakir miskin di sekitar kita. Tidak lain agar mereka juga merasakan berkah hari raya Idul Fitri sehingha bisa menikmatinya. 

Selain itu, kita juga dianjurkan untuk mengumandangkan takbir du malam Idul Fitri hingga sholat Ied berlangsung. Hal ini sebagaimana difirmankan Allah swt dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 185 berikut. 

"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.”

Jamaah yang dirahmati Allah swt, 

Mengumandangkan takbir dengan lantang, juga harus diiringi dengan wujud penghambaan, bahwa Allah adalah Mahabesar, kita ssmua kecil sekecil-kecilnya dan serdil sekerdil-kerdilnya makhluk. Dalam arti lain, kita merupakan makhluk yang serba terbatas karena saking kecilnya.  

Dengan menyadari ketidak mampuan diri dan bahwa kita ini kecil, wujud penghambaan kepada Allah SWT  yang Mahabesar sebagaimana dilafalkan kita dalam takbir, tentu hal itu akan terus bertumbuh. 

Allahu Akbar, Allah adalah sebenar-benarnya dan satu-satunya Zat Yang Mahabesar. Sementara yang lain, apalagi diri ini, hanyalah butiran yang amat kecil. Maka, sudah seharusnya, kita menyembah-Nya, mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh-Nya. 

Jamaah yang berbahagia, 

Bersyukur bukan hanya sekadar ucapan kalimat hamdalah, alhamdu lillah. Namun dari itu, bersyukur artinya melanjutkan ketaatan yang sudah kita lakukan selama bulan Ramadhan pada bulan-bulan berikutnya.

Kita telah melaksanakan sholat tarawih dan witir, hal ini juga perlu dilanjutkan setelah Isya di hari-hari berikutnya. Meskipun tidak ada tarawih, witir tetap disunnahkan. 

Kita juga harus meningkatkan tadarus Al-Qur’an di bulan-bulan laun. Ada beberapa orang yang sudah sekali khatam dalam satu bulan Ramadhan. Ada pulanyang sudah dua, tiga, empat atau bahkan berkali-kali khatam Al-Quran, sehingga perlu diteruskan. 

Selain itu, kita terus harus memperbaiki bacaan Al-Qur’an agar bacaannya semakin enak didengar dan sesuai dengan kaidah tajwid. Kita juga harus memperdalam wawasan pengetahuan kita tentang Al-Qur’an itu sendiri, dengan mendalami makna-makna yang dikandungnya. Hal ini supaya membentuk perilaku kita jauh lebih baik ke depannya. 

Oleh karena itu, jamaah sholat Idul Fitri sekalian, mari kita teruskan kebaikan yang telah kita lakukan selama bulan Ramadhan. Melanjutkan kebaikan ini tidak lain sebagai bentuk rasa syukur kita karena telah diberikan hidayah dan kemampuan untuk terus menaati perintah Allah SWT. 

Dengan demikian, tujuan dari puasa kita semua, yakni bertakwa, insya Allah itu dapat terwujud. Jika amalan-amalan baik tersebut bisa kita lanjutkan tidak hanya pada bulan Ramadhan saja, tetapi juga di bulan-bulan lainnya sepanjang tahun, selama masih bernapas. 

Allaahu Akbar Allaahu Akbar Allaahu Akbar Allaahu Akbar Allaahu Akbar AllaahuAkbar Allaahu Akbar Allaahu Akbar Allaahu Akbar. 

Allaahu Akbar kabiiro walhamdulillaahi katsiiro wasubhaanallaahi bukrota wa ashiilaa. Laa ilaaha illallaah wallaahu Akbar. Allaahu Akbar walillaahil hamd. Alhamdulillaahil waahidil wahdahu wa laa haula walaa quwwata illaa billaah. 

Allaahumma sholli wa sallim wa baarik 'alaa Sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aalihiwashohbihi ajma'iin. Wattaqullaaha la'allakum tuflihuun. Innallaha wa malaaikatahuyusholluuna 'alannabii. 

Yaa ayyuhalladziina aamanuu shollu 'alaihi wasallimuutasliimaa. Allaahummaghfir lil mukminiina wal mukminaat wal muslimina walmuslimaat al ahyaai minhum wal amwaat. Innaka samii'un qoriibun mujiibud da'awaatwaqoodhiyal haajaat. 

Robbanaa aatinaa fiddun ya hasanah wafil aakhiroti hasanahwaqinaa ‘adzaaban naar. Walhamdu lillaahi robbil ‘aalamiin. 

Itulah contoh naskah kutbah Idul Fitri 1444 H. Semoga bermanfaat! 

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI